Mohon tunggu...
Dela Tiara Putri
Dela Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, thank you for checking my profile. My name is Dela Tiara Putri, a science education student based in Ponorogo, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Pembentukan Kopi Susu

5 November 2023   16:17 Diperbarui: 5 November 2023   16:21 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kita sering melihat kopi susu di berbagai tempat, dan mungkin kamu salah satu penggemarnya. Tahukah kamu, bagaimana kopi yang dicampur susu bisa membuat warnanya berbeda dengan sebelumnya? Dalam sains, warna kecoklatan yang terbentuk saat mencampur kopi dengan susu sebagian besar disebabkan oleh dua faktor: pewarnaan dari senyawa-senyawa kimia dalam kopi dan interaksi antara kopi dan susu.

1.  Senyawa Kimia dalam Kopi: Kopi mengandung senyawa-senyawa kompleks seperti melanoidin, yang dapat memberikan warna coklat gelap ke campuran. Selain itu, pigmen alami dalam biji kopi juga dapat berkontribusi pada warna campuran.

2.  Interaksi Kimia: Ketika kopi dan susu dicampur, terjadi reaksi kimia antara senyawa-senyawa dalam kopi dan komponen-komponen dalam susu. Interaksi ini dapat mengubah warna campuran, seringkali menuju warna kecoklatan yang umumnya terkait dengan minuman kopi.

Sementara susu biasanya memiliki densitas lebih rendah daripada kopi, jika keduanya dicampur secara merata, maka susu akan tercampur dengan cairan kopi. Namun, karena cairan kopi lebih gelap, warna susu akan terlihat lebih ringan dalam campuran, dan kesan visualnya akan lebih dominan oleh warna kopi.

Penting untuk diingat bahwa warna akhir campuran kopi dan susu dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk rasio kopi ke susu, suhu, jenis kopi, dan jenis susu yang digunakan. Tetapi, secara umum, komponen kimia dari kopi memiliki pengaruh utama terhadap warna campuran.

Lanjut, kalian pernah memerhatikan gambar-gambar yang ada di kopi susu akibat dari penambahan susu, seperti gambar boneka, taneman gitu? Kenapa bisa ngga nyampur seperti sebelumnya ya?

Fenomena di mana susu yang ditambahkan lagi ke campuran kopi dan susu yang sudah tercampur rata dapat membentuk gambar atau pola tertentu dapat dijelaskan dengan konsep perbedaan densitas (kepadatan) dan difusi. Mari kita bahas dengan lebih detail:

1.  Perbedaan Densitas: Susu cenderung memiliki densitas (kepadatan) yang lebih rendah daripada kopi karena susu mengandung lebih banyak air daripada kopi. Karena itu, ketika susu dituangkan ke dalam campuran kopi dan susu yang sudah tercampur, susu cenderung berada di atas campuran dan memegang posisi lebih tinggi.

2.  Difusi: Difusi adalah pergerakan zat dari daerah dengan konsentrasi lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi lebih rendah. Ketika menuangkan susu ke dalam campuran kopi dan susu, susu yang baru ditambahkan akan berdifusi ke dalam campuran. Namun, karena susu lebih ringan, ia akan cenderung tetap berada di atas campuran.

Jika susu yang ditambahkan dalam jumlah yang cukup besar, ia dapat menutupi permukaan campuran kopi dan susu yang sudah tercampur, membentuk lapisan di atasnya. Dalam kondisi ini, jika memilih untuk menciptakan pola atau gambar dengan menggerakkan cangkir atau menggunakan alat lain, Anda dapat menciptakan efek visual menarik di permukaan cairan.

Fenomena ini dapat memberikan kesan estetika yang menarik dan dapat menjadi dasar untuk menciptakan gambar-gambar sederhana atau pola-pola dalam campuran kopi dan susu. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah hasil dari perbedaan densitas dan difusi, dan bukan efek kimia yang kompleks atau reaksi yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun