Surat al-Kautsar membahas anugerah kepada Nabi Muhammad dan akibat buruk bagi mereka yang membenci beliau. Surat ini bertujuan untuk mengajak umat Islam memberikan penghormatan yang besar kepada Nabi Muhammad, tidak hanya sebagai seorang nabi, tetapi juga sebagai manusia. Bahkan ada non-Muslim yang menghormati Nabi, meskipun tidak meyakini ke-Nabian beliau, karena melihat keagungan beliau sebagai manusia.
Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk menghormati Nabi Muhammad dengan pandangan bahwa beliau adalah manusia yang luar biasa. Surah ini ingin menggambarkan kedudukan Nabi di sisi Allah dan mengancam mereka yang membenci ajaran dan pribadinya.
Apakah ada maksud atau konteks tertentu saat surah ini diturunkan? Pada saat itu, Nabi diberkahi dengan seorang putra, tetapi sang putra meninggal. Beberapa orang kemudian berkata, "Muhammad tidak memiliki keturunan karena anaknya perempuan," karena mereka menganggap bahwa keturunan hanya dapat dilanjutkan melalui anak laki-laki. Oleh karena itu, surah ini diturunkan, Innaaa a'thoinaakal-kautsar yang artinya "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kaustar (karunia yang banyak)." Banyak karunia atau khususnya banyak keturunan.
Bagaimana bisa diberikan keturunan jika tidak ada anak laki-laki? Nah, keturunan dapat dikaitkan dengan anak perempuan ataupun anak laki-laki. Apakah Nabi Isa memiliki ayah? Jadi, keturunannya terkait dengan siapa? Dengan Maryam. Hal yang sama terjadi dengan orang Yahudi yang tidak mengakui Nabi Ismail sebagai anak Nabi Ibrahim karena ibunya seorang budha, sehingga mereka berpendapat demikian. Karena itu, ayat "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar" diturunkan, yakni banyak kebaikan termasuk sungai-sungai di surga yang dijanjikan oleh Allah SWT. Arti al-Kautsar sebenarnya memiliki banyak makna, sehingga ada ulama yang mengartikannya sebagai banyak keturunan, banyak kebaikan, dan termasuk ada sungai Telaga di surga.
"Fa sholli lirobbika wanhar" ada yang mengartikannya sebagai "sholatlah", tetapi ini tidak sejalan dengan al-Qur'an. Al-Qur'an memerintahkan untuk "aqimu shalata" yang berarti laksanakanlah sholat secara sempurna, tetapi jika tidak ada kata "aqimu" sebelumnya, itu tidak berarti shalat yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, melainkan lebih tepatnya berarti doa. Maka berdoalah kepada Tuhanmu.
"Wan har, inhar" ada yang mengartikannya sebagai shalat Iduladha, tetapi sebenarnya berarti letakkan tanganmu di dada di bawah leher, ada orang yang melakukan sholat seperti itu. Jadi, apa artinya "in har"? Sembelihlah unta! Maka dari situ, surat ini memberikan petunjuk bahwa ketika mendapatkan anak, sembelihlah binatang sebagai tanda syukur (aqiqah).
Kemudian, ayat terakhir "Inna syaani-aka huwal-abtar", artinya yang memusuhi kamu, mereka itulah yang terputus dari kebajikan. Mereka yang memusuhi Nabi, tidak lagi dikenal keturunannya, tetapi keturunan Nabi banyak dan tersebar di mana-mana. "Al-abtar" berarti terputus dari kebajikan, karena itu ada hadis Nabi yang mengatakan bahwa setiap urusan yang tidak dimulai dengan mengucapkan "bismillah" adalah terputus dari kebajikan, yaitu tidak sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H