Mohon tunggu...
Dela Tiara Putri
Dela Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, thank you for checking my profile. My name is Dela Tiara Putri, a science education student based in Ponorogo, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Imbas Fast Fashion pada Lingkungan

6 Mei 2023   19:28 Diperbarui: 6 Mei 2023   19:31 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desain pakaian kian hari makin berkembang. Bisa kita lihat banyak sekali orang-orang yang berpakaian dengan berbagai motif dan gaya busana. Adanya hal tersebut muncul tren-tren baju yang hampir setiap tahun ada. Orang-orang akan menyesuaikan pakaian mereka dengan tren yang ada, terutama kalangan anak muda. Di kampus misalnya, sering dijumpai mahasiswa yang mengikuti gaya pakaian mengikuti zamannya. Biasanya anak muda khususnya perempuan cenderung selalu memikirkan outfitnya. Karena itu anak-anak muda menjadi market utama dalam hal fast fashion. Selain harga terjangkau, juga mudah didapat. 

Fast fashion dapat diartikan sebagai produksi pakaian dengan mengikuti tren dengan waktu yang relatif sangat singkat. Pabrik pembuatan pakaian pun banyak menyerap tenaga kerja. Meski hal ini berdampak baik terhadap perekonomian banyak orang, tetapi dampak dari fast fashion ini dapat merusak lingkungan. Bagaimana fast fashion berkorelasi dengan lingkungan? Apabila limbah fast fashion tidak dikelola dengan baik, maka akan sangat berdampak buruk bagi lingkungan karena adanya senyawa-senyawa kimia yang sulit diuraikan. Contohnya saat pencelupan dan pewarnaan berbahan sintetis yang limbahnya kerap dibuang ke lingkungan perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu.

Selain itu, penggunaan bahan bakar produksi pakaian juga meningkat. Batu bara yang kerap  digunakan dalam pembangkit listrik juga akan bertambah. Salah satu dampaknya adalah polusi udara. Hal ini jika berkelanjutan bakalan berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Karena sering gonta-ganti pakaian, kemungkinan baju-baju bekas akan terbuang sehingga akan menambah limbah industri fashion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun