Kemarin aku jalan-jalan bareng keluarga ke Sarangan, Magetan. Sayangnya cuaca sedikit mendung dan banyak kabut, jadinya pemandangannya kurang bagus untuk dilihat.
Jalanan terlihat macet, banyak mobil melintasi wisata itu. Ya maklumlah hari minggu, pasti banyak pengunjung, apalagi suasananya begitu asri dan dingin. Enak sekali buat nongkrong bareng temen.Â
Waktu itu aku berhenti di sebuah warung yang ada rooftopnya, biar bisa lihat pemandangan dari atas. Kami menikmati hidangan yang ada, tempe, tahu, dan singkong goreng. Plus kopi.Â
Dari atas terlihat Telaga Sarangan yang begitu besar, ditambah banyak atraksi wisata speedboat yang mengitari telaga. Tumbuhan di sekitar wisata juga terlihat masih terjaga.Â
Di perjalanan kami juga ngobrol tentang rumah-rumah yang menarik untuk dilihat. Bangunan rumah terkesan agak miring, tetapi terlihat sudah kekinian. Hampir di setiap jalanan wisata terdapat hotel atau penginapan yang menawarkan berbagai fasilitas menarik, salah satunya heater water.Â
Banyak lahan yang dijadikan perkebunan, terutama sayuran dan buah. Seingatku yang paling dominan itu ada kol, wortel, daun bawang, dan tentunya strawberry. Tanaman itu sangat cocok ditanaman di dataran tinggi.
Setelah puas dari sarangan, kami lanjut ke daerah tawangmangu. Tak kalah ramainya, jalanan pun juga sangat macet. Lebih-lebih lagi di daerah tempat makan. Terlihat juga bangunan-bangunan seperti kafe yang ada rooftopnya, sangat indah.Â
Banyak remaja yang berhenti di pinggiran jalan, yang hanya sekadar untuk istirahat maupun berfoto. Lahan perkebunan juga terlihat sangat curam. Rasa-rasanya butuh keberanian buat bercocok tanam.Â
Di sekeliling perkebunan terdapat rumah yang begitu menarik perhatian. Bangunannya bak istana yang begitu besar, bercat putih dan dikelilingi tanaman hias.Â
Kami berhenti di suatu tempat makan yang kosong, tak ada penghuninya. Kami menggelar tikar dan makan bekal dari rumah. Dari tempat itu terlihat banyak orang yang sedang menikmati pemandangan dan ada juga yang sedang berkebun.Â
Ada berbagai tanaman, salah satunya sawi yang begitu rimbun. Setelah itu, aku pergi ke toilet yang tak jauh dari tempat makan, airnya cukup jernih dan sangat dingin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H