Kota medan adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dan juga merupakan Ibukota dari Sumatera Utara. Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia dan kota terbesar di Sumatera. Kota Medan terletak di koordinat: 3.5894N 98.6739E. Kota Medan berdiri pada tanggal 24 November 1956 dan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Dasar Hukum dari kota Medan ialah UU No.16 Tahun 2024. Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan. Bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk kemajuan dan kemakmuran dari Kota Medan adalah semboyan daerah dari Kota Medan. Flora resmi dari kota Medan adalah Trembesi dan Fauna resmi dari kota Medan adalah Lele santun.Â
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. Hal ini didukung dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota Medan menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan merupakan kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun 2024 bulan Juni, Kota Medan memiliki penduduk sebanyak 2.539.829 Â jiwa, dengan kepadatan penduduk 9,600/km2 (25,000/sq mi).Â
Di kota Medan, Walikota Medan adalah pemimpin tertinggi di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Wali kota Medan bertanggung jawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Medan ialah Bobby Nasution, dengan wakil wali kota Aulia Rachman. Mereka menang pada Pemilihan umum Wali Kota Medan 2020. Bobby Nasution merupakan menantu dari presiden Indonesia Joko Widodo, dan ia adalah wali kota Medan ke-18 setelah kemerdekaan.
Kota Medan adalah kota maju, dikatakan begitu karena kota Medan mampu mencapai tingkat daya saing, perkembangan ekonomi, modernitas dan infrastruktur dengan level yang tinggi dan berkualitas. Namun dibalik maju nya kota Medan ada permasalahan kota Medan yang sulit diselesaikan oleh  pemerintah yaitu tingkat pengangguran di kota Medan yang besar yang berdampak pada perekonomian kota Medan.
pengangguran atau yang di sebut juga dengan tunakarya adalah suatu istilah yang digunakan untuk orang orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak bekerja sama sekali dan juga untuk orang yang sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan sosial ekonomi dan seringkali menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan masyarakat. Kota Medan adalah salah satu yang memperhatikan masalah pengangguran karena kota Medan merupakan pusat perekonomian dari Sumatra Utara. Menurut Badan Pusat Statistik Sumatra Utara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2024 pengaguran di kota Medan ada sebesar 5,10 persen.
Penganguran memiliki dampak terhadap pertumbuhan kota medan karena dengan adanya pengangguran maka pendapatan daerah kota medan menurun karena adanya pengurangan dalam membayar pajak penghasilan, kurangnya dalam membeli produk yang akan mengakibatkan penurunan penjualan dan mempengaruhi produktivitas, terjadinya kesenjangan sosial (kemiskinan) dan meningkatkan kejahatan seperti begal, mencuri, yang membuat kondisi sosial tidak kondusif sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi kota Medan. Dalam tahun ini saja sudah ada ribuan kasus pencurian yang terjadi di kota Medan. Dan yang menjadi salah satu korban dari pencurian yang terjadi di kota Medan adalah bapak walikota medan, bapak Bobby Nasution. Beliau mengalami pencurian pada tanggal 26 April 2024 yang terjadi di Rumah Dinas Walikota Medan. Pencurian ini dilakukan oleh tiga tersangka yang dari tindakannya mengakibatkan kerugian sekitar Rp3 juta. Selain itu ada juga kasus pencurian di kota Medan yang dari pencuriannya mengakibatkan kerugian besar yaitu pencurian pagar Dinas Pertamanan Kota Medan. Dan akibat dari hal itu, pihak Dinas Pertamanan mengalami kerugian sekitar Rp 57 juta. Pelaku dari tindak pencurian ini adalah dua pemuda. Dua pemuda ini sudah melakukan hal yang sama sebanyak tiga kali. Dan dua pemuda ini adalah seorang pengangguran.Â
Dengan banyaknya dampak buruk dari banyaknya pengangguran membuat Pemerintah kota (Pemko) Medan dan Walikota Medan melakukan upaya menurunkan angka pengangguran dengan melaksanakan program magang dan pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja dan kolaborasi dalam menyiapkan wirausaha mandiri. Pemko Medan bekerja sama dengan balai pelatihan milik kementerian ketenagakerjaan, antara lain Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Medan dengan kejuruan utama konstruiksi dan pariwisata, Balai Pelatihan Kominfo dengan kejuruan informatika dan teknologi, dan Balai Pelatihan Perikanan dengan kejuruan pertanian dan perikanan.
Dampak dari upaya Pemko Medan dan Wali Kota Medan Bobby Nasution memulihkan perekonomian di kota ini mulai berbuah dan berpengaruh dengan menurunkannya Tingkat Pengangguran di kota Medan. Yang saat ini hal itu sangat berdampak terhadap perekonomian kota Medan. Saat ini pertumbuhan ekonomi di kota Medan terus  mengalami peningkatan. Dan salah satu upaya yang berhasil dilakukan Pemko Medan menjadi konsumen utama Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM). Dalam "Dialog Pro Aspirasi Sumut"  RRINet Medan, Rabu (17/7) di Studio Podcast RRI Medan, Bobby Nasution memaparkan bahwa, UMKM adalah tiang fondasi perekonomian. Saat terjadi krisis ekonomi, UMKM yang terbukti bisa bertahan. Dan langkah lain yang dilakukan Pemko Medan ialah dengan memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan digitalisasi saat ini.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengangguran dapat sangat berdampak pada perekonomian suatu kota namun dengan upaya Pemerintahan kota yang tepat maka hal itu dapat teratasi dengan perlahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H