Dan sebagai pengelola kedai kopi, pihaknya mencoba berbagai cara agar kedai tetap berjalan. Mulai dari bergabung dengan jasa pengantaran makanan-minuman, promosi dan merilis berbagai menu baru.Â
"langkah yang dilakukan saya dengan teman teman pasti mengadakan promosi, menaruh produk di gojek, grab, shopee food untuk membuat pendapatan menjadi lebih baik dan biasanya untuk promosi itu seminggu sekali atau di hari-hari tertentu tapi kalau lagi  pandemi gini seminggu dua kali" ujarnyaÂ
Selain update di sosial media khusus coffee shop, disini para tim dan pemiliknya juga biasanya memberikan update di sosial media Instagram masing masing dengan tujuan agar yang melihat tidak hanya orang yang mengikuti akun Instagram coffee shop nya saja.Â
Fikri juga mengatakan, target pasaran kedai kopi mereka untuk semua kalangan usia, mulai dari anak SMA, anak kuliahan, bahkan untuk keluarga.Â
Kedai kopi tempat bercerita juga mendukung keputusan pemerintah di kala pandemi seperti ini.Â
"Di balik itu semua pasti ada plus dan minusnya, plus nya itu kita bisa jadi lebih menjaga jarak,mengurangi mobilitas diluar rumah, tetapi minusnya juga ada, omset penjualan menurun drastis karena sepi pengunjung,jam tutup resto dipercepat, sangat berasa dampak pandemi bagi pengusaha Tempat Bercerita" kata Fikri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H