Kini, profesi Food Blogger banyak bikin orang ngiler alias banyak diincar orang. Apalagi digital marketing bukanlah hal baru di dunia marketing. Telah banyak restoran, cafe, kedai, warung makan, bahkan kuliner rumahan yang memasarkan produk kulinernya melalui para Blogger, khususnya Food Blogger. Mereka lebih senang mengundang Blogger yang menulis berdasarkan user experience, meski tidak sedikit yang masih sungkan mengatakan hal jujur terhadap suatu produk kuliner, misal menu A rasanya kurang enak. Menjadi Food Blogger pun perlu mempelajari teknik memotret yang menghasilkan foto natural tanpa menghilangkan estetika.
Namun untuk menjadi Food Blogger yang perlu belajar sejarah kuliner, teknik memotret, rajin menulis, dan siap bersaing, tidaklah mudah. Mengingat jumlah pengguna internet yang semakin membludak , seiring itu pula jumlah blogger semakin merambat pertumbuhannya di tanah air. Jumlah Food Blogger pun bertambah banyak. Lihat saja Indonesian Food Blogger yang kini (September 2015) beranggotakan 13.504 orang. Dan saya yakin, angka ini akan bertambah terus. Karena untuk menjadi Food Blogger sebagai profesi yang tidak boleh dianggap enteng, saya mencoba mewawancarai Bayu Amus – Food Blogger yang sukses dan Founder Epicurina .
Profil Singkat Bayu Amus
Jika kamu ingat TV Sitcom “Bajai Bajuri” yang pernah menjadi tontonan favorite masyarakat Indonesia, kamu pasti tahu siapa penulis skenarionya. Atau kamu memang nggak tahu? Bayu Amus lah, salah satu penulis skenario Bajai Bajuri itu. Bayu Amus yang kini menjadi Food Blogger, adalah seorang lulusan dari Seni Rupa dan Desain ITB dan pernah bekerja sebagai grafik dan digital desain. Selain menjadi Food Blogger, ia juga membantu restoran-restoran di Bali dalam mengembangkan customer experience design, internet social media services, writing and sponsored articles, dan online promotion. Wah, ternyata banyak ya yang bisa dilakukan Mas Bayu Amus selain menjadi Food Blogger. Saya dan kamu-kamu pun pasti bisa seperti Mas Bayu.
Mari, silahkan disimak wawancaranya.
Interview with Bayu Amus, a Food Blogger
Boleh diceritakan saat kali pertama berkecimpung di dunia kuliner?
Wah kalau berkecimpung dalam artian mulai suka makan enak sudah sedari kecil, tapi kalau dalam artian mulai membentuk wadah dan berkomunikasi dengan sesama penggemar kuliner, bisa dibilang tahun 2002 saat kali pertama Epicurina muncul sebagai Yahoo! Groups.
Bagaimana perjalanan menjadi Food Blogger yang berbayar dan terkenal seperti sekarang?
Sebenarnya tidak murni berbayar, koq. Karena yang berbayar lebih banyak datangnya dari penulisan artikel di majalah, atau menjadi buzzer. Berkembangnya ya karena memang niat untuk terus memupuk kegemaran bercerita lewat tulisan dan foto, juga aktif menjalin networking.