Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Penyediaan Mutu Benih untuk Petani Sawit sebagai Program BPDPKS

24 Juni 2022   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2022   14:40 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benih Sawit. Dok: Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi

"Benih memang bukan segalanya, tapi semuanya berasal dari benih," ujar Saleh Mokhtar. Beliau juga melontarkan urgensi "Uji DNA" yang kebijakannya belum ditentukan, meski teknologi yang akan dipakai sudah ada. Pihak Ditjen Perkebunan akan bekerja sama dalam upaya mewujudkan teknologi. Sebab apa yang petani dapatkan harus benih yang baik dan benar.

Berdasarkan SNI 8211: 2015, prasyaratan mutu produksi benih melalui proses pemuliaan, reproduksi benih, dan pemrosesan. Sedangkan, prasayarat mutu kecambah, ditinjau dari mutu genetis, fisiologis, dan fisik.

Dokpri
Dokpri
Sertifikasi Benih Sawit

Setelah melalui proses produksi benih, untuk menjamin kualitas, BPDPKS mengharuskan adanya sertifikasi. Tujuan sertifikasi untuk menjaga kemurnian benih, memelihara mutu, memberikan jaminan kepada pengguna, dan memberikan jaminan legalitas.
Untuk produsen benih, berikut alur permohonan sertifikasi: 

Dokpri
Dokpri

Dalam webinar seri ke-7 "Dampak Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM bagi Petani Sawit", 21 Juni 2022, Menara 165 Jakarta, juga menampilkan sertifikasi yang telah terrealisasi dalam program BPDPKS. 

Semoga tahun depan, lebih banyak lagi penyaluran bantuan yang terealisasi sehingga petani mendapatkan peningkatan pendapatan. Tak hanya perkebunan yang lestari, tapi juga memperhatikan manusianya yang mengandalkan hidup pada tanaman sawit. 

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun