Mohon tunggu...
Aviv VivianDelangga
Aviv VivianDelangga Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas indrapasta PGRI

Berusaha sampai usaha itu tak berguna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budi Utomo Penggerak Organisasi Pertama di Indonesia

27 April 2024   22:00 Diperbarui: 27 April 2024   22:06 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

             Di saat rasa dan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta keinginan untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, kebangkitan nasionalisme di Indonesia tidak lepas dari kebangkitan nasionalisme di Asia, ditandai dengan kemenangan Jepang. Tumbuh kembangnya pergerakan nasional Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh pengaruh dari luar Indonesia, namun juga oleh reaksi-reaksi pada masa pra tahun 1905 yang diakibatkan oleh perlawanan bersenjata di berbagai daerah. Penderitaan yang tak tertahankan itu diperparah oleh pengaruh peristiwa-peristiwa di dalam dan di luar negeri, yang menjadi pendorong percepatan munculnya gerakan nasional dan menjadi titik tolak berdirinya Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 sebagai organisasi mahasiswa yang memajukan kepentingan kaum bangsawan rendahan, yang radius pergerakannya terbatas pada penduduk pulau Jawa dan Madura (K. Ricklefs 1998, 249).

             Budi Utomo merupakan organisasi kemahasiswaan yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan, Dr. Meski Sipto Mangoenkeosomo dan Soeraji bukanlah pendiri Budi Utomo, namun merekalah yang menginspirasi sang dokter. Sutomo dan kawan-kawan mendirikan gerakan nasional, ide dari terbentuknya Budi Utomo dikemukakan oleh Dr. Wahidin Sudirohosodo.

             Wahidin Sudirohosodo sendiri merupakan alumnus STOVIA yang sering bepergian ke kota-kota besar di Pulau Jawa untuk mempromosikan bantuan dana kepada mahasiswa lokal berprestasi yang tidak mampu melanjutkan studi. Ide tersebut akhirnya ia sampaikan kepada para mahasiswa STOVIA di Jakarta dan ternyata mereka menyambut baik ide organisasi ini dan inilah awal perkembangan ke arah keharmonisan antara masyarakat Jawa dan Madura.

             Budi Utomo, sebagai organisasi mahasiswa yang baru muncul ini, secara samar-samar merumuskan tujuannya untuk pembangunan India, yang ruang lingkup pergerakannya awalnya terbatas pada pulau Jawa dan Madura kemudian meluas ke seluruh penduduk India, apapun perbedaannya. berdasarkan asal usul, jenis kelamin, dan agama. Namun dalam perkembangannya, terjadi perdebatan mengenai tujuan Budi Utomo, dengan Dr. Sipto Mangunkusumo, tokoh politik dan radikal, Dr. Rajiman Wedoydiningrat yang cenderung kurang memperhatikan dunia sekuler, dan Tirtokusumo yang lebih memperhatikan respon pemerintah kolonial dibandingkan respon masyarakat pribumi. Setelah melalui banyak perdebatan, diputuskan bahwa jangkauan gerak Budi Utomo hanya terbatas pada penduduk Jawa dan Madura saja dan tidak akan terlibat dalam kegiatan politik. Oleh karena itu, Budi Utomo berupaya mengedepankan pendidikan bagi kelompok Priyai dibandingkan masyarakat adat secara keseluruhan. (Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto : 1984 : 178).

             Budi Utomo di Indonesia ditunjukkan dengan diadakannya kongres pertamanya di Yogyakarta pada tanggal 3 dan 5 Oktober 1908. Meskipun fokus awalnya hanya terbatas pada kalangan Priyai, menurut surat edaran yang diterbitkan di Bataviaasch Nieuwsblad tanggal 23 Juli 1908, Budi Utomo, Cabang Jakarta, perhatian khusus diberikan pada cara-cara baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Di bawah kepemimpinan generasi tua, aktivitas Budi Utomo yang awalnya terfokus pada bidang pendidikan, sosial dan budaya, akhirnya beralih ke bidang politik. 

             Strategi Budi Utomo pun berubah, dari yang awalnya menekankan pada karakter nasionalisme, menjadi kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah kolonial Belanda. Kegiatannya hanya sebatas menerbitkan Goeroe Desa bulanan dan beberapa petisi yang ia tujukan kepada pemerintah terkait usahanya meninggikan mutu sekolah menengah pertama. Pemerintah yang mengawasi perkembangan Budi Utomo sejak berdirinya, dengan penuh perhatian dan harapan akhirnya menarik kesimpulan bahwa pengaruh Budi Utomo terhadap penduduk pribumi tidak begitu besar, dengan ketua yang baru itu, perkembangan Budi Utomo tidak begitu pesat lagi, hingga tahun 1930 organisasi ini dibubarkan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun