Mohon tunggu...
Delal Em
Delal Em Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

'Simple-important' writer, pemerhati pendidikan, politik n 'Kurdi culture'.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Raya Qurban bagi Warga Kurdi dan Turki

28 Oktober 2012   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:16 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1351461916607979061

Waktu itu sehabis pulang dari jalan-jalan, kebetulan hari sudah malam, dari dalam bus tiba-tiba tercium bau yang tidak sedap, "sepertinya saya pernah deh cium bau ini waktu masih di tanah air, tapi baru kali ini cium bau ini di Turki apalagi di kota besar seperti Istanbul ini". Karena cukup panjang dan lama juga baunya tercium, saya jadi makin penasaran, celingak celinguk deh...dari mana ya bau ini?, sudah terpikir kalau ini bau kandang ternak, tapi bus ini sudah jalan cukup panjang baunya masih tercium, mungkin saja ada yang bawa kambing ke dalam bus :D. Waktu kutengok keluar jendela, yang ada tenda-tenda seperti tempat pengungsian, tendanya cukup banyak tetapi hari sudah malam, jadi saya tidak bisa melihat hewannya, saya tanya ke suami apa ini betul tenda hewan? "memang tenda hewan kurban", oh ıya baru nyadar, karena memang hari itu menjelang hari Idul Adha, sibuknya kota ini, bikin saya jadi pelupa :D. Sepanjang jalan di tengah kota Istanbul, tenda-tenda atau kandang sementara untuk hewan kurban itu berjajar rapi, hewan kurban biasanya dibawa dari pedesaan di Turki, kebetulan warga di sini cukup antusias menyambut hari raya kurban atau Idul Adha dibandingkan dengan Idul Fitri, biasanya libur untuk Idul Fitri hanya empat hari, sementara Idul Adha ini, hari liburnya sampai satu minggu. Selain itu hampir semua tetangga atau kerabat yang saya kenal disini berkurban, bukan karena mereka orang kaya, namun memang umumnya berkurban bagi warga disini bukan suatu hal yang mewah, bahkan ada salah seorang tetangga saya yang sudah lama tinggal di rumah kontrakan tetapi setiap tahun selalu berkurban. Sudah dua tahun saya merayakan Idul Adha disini, belum pernah saya dapati kericuhan seperti yang terjadi di tanah air, warga disini cukup cekatan, teliti dan disiplin dalam menangani pemotongan kurban serta pembagiannya. Beda halnya dengan urusan mengolah daging kurban, cara mengolah daging kurban disini umumnya sederhana saja, meskipun banyak cara yang lain juga tetapi, yang paling digemari warga Kurdi maupun Turki dalam mengolah daging kurban biasanya hanya direbus dengan garam, tetapi caranya tidak boleh asal, harus didihkan air dulu lalu masukkan daging yang sudah dilumuri garam lalu dimasak, atau air yang mendidih diguyur ke daging lalu dimasak. Kalau masaknya pakai air dingin, katanya hasilnya kuah jadi keruh. Wah..kalau bagi saya sih tak apalah keruh, memang masakan daging kitakan airnya selalu keruh :D (tapi dengan banyak bumbu). Selamat Hari Raya İdul Adha 1433 H [caption id="attachment_206414" align="aligncenter" width="640" caption="ini olahan yang lebih kreatif"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun