Mohon tunggu...
DELA APTIKA GUSANI
DELA APTIKA GUSANI Mohon Tunggu... -

Occupational Health and Safety Public Health University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Cintaku untuk Adik-adik di Perbatasan

21 Juni 2011   06:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suratku ini juga kukirimkan menjadi salah satu antologi dari berbagai surat yang terdapat dalam buku "Surat untuk Perbatasan"

Depok, 11 Mei 2011

Kepada Adik-adikku tersayang

Tumpuan harapan bangsa

Di ujung jagad negeri..

Hallo adik-adikku.. Perkenalkan, namaku Dela. Kalian bisa memanggilku Kak Dela. Kau mungkin tak mengenalku, tapi sejak saat ini anggaplah aku kakakmu karena engkau pun telah kuanggap adikku. Persaudaraan tak mengenal jauhnya jarak kita karena persaudaraan timbul dari jalinan kasih sayang dan rasa saling peduli yang tidak mengenal batas ruang dan waktu.

Usia belia adalah usia penuh mimpi dan cita. Pikirkanlah tentang kalian di masa yang akan datang. Bayangkan diri kalian 20 tahun lagi. Disaat itu kalian telah tumbuh dewasa, gagah menantang dunia. Pikirkan dan bayangkan, persis seperti yang kalian inginkan. Jangan pernah takut bermimpi! Dengan berani bermimpi, kau akan berani mewujudkan semua keinginanmu itu.

Tuntutlah ilmu wahai adik-adikku. Bersekolahlah setinggi-tingginya. Teruslah bersekolah. Pendidikanlah bekalmu untuk menghadapi masa depan. Jangan pernah berhenti belajar. Belajarlah! Dari mana saja, pada siapa saja. Setiap detik waktu kehidupan ini, kau dapat belajar darinya.

Rintangan bukan alasan, sayang.. Kau tahu, mereka yang dapat melalui itu semua, itulah yang dinamai orang-orang hebat. Banyak orang-orang luar biasa datang dari mereka yang sebelumnya terkucilkan, hidup dalam kesusahan penuh kesederhanaan, beribu-ribu kilometer jauhnya dari kota yang penuh dengan kemewahan dan serba ada. Namun, mereka punya kemauan dan gigih berusaha. Yang terpenting mereka percaya pada diri sendiri bahwa mereka juga bisa menjadi apapun yang mereka mau. Ya, begitulah orang-orang hebat, mampu melawat segala keterbatasan mereka. Dan aku yakin adikku sayang, kau akan menjadi salah satu dari mereka. Aku percaya padamu, kaulah orang hebat itu.

Patuhlah pada orangtuamu. Dengarkan mereka. Merekalah orang-orang yang paling mencintaimu dan akan mengorbankan segalanya untukmu. Kelak kalau kau telah berhasil, ingatlah jasa mereka selalu. Berbaktilahlah dengan segenap cinta dan kasihmu.

Taburkan kebaikan pada sekelilingmu. Berbuat baik pada sesama adalah kewajiban setiap manusia. Jadilah cahaya yang akan menerangi kegelapan. Bangkitkan semangat teman-temanmu agar kalian bisa berjuang bersama, menjadi tumpuan harapan bangkitnya kampung kalian, negeri kalian, bangsa ini, Indonesia…

Salam kenal, semoga suatu saat kita bisa bertemu..

Dela Aptika Gusani

NB: Buku “Surat untuk Perbatasan” merupakan Antologi dari beberapa Surat yang ditujukan untuk seluruh warga di pulau- pulau terdepan dan perbatasan Indonesia yang dipublikasikan oleh Komunitas Sabantara, sebuah komunitas Non Profit yang Bergerak di bidang Kajian dan Pengembangan Kawasan Perbatasan NKRI. Goresan pena dalam buku ini merangkai kata demi kata, menyatukan kalimat demi kalimat hingga akhirnya menjadi bait-bait kasih sayang yang memiliki kesatuan makna yang utuh, karena penulis-penulis surat ini menulisnya dengan hati yang dibalut rasa cinta dan rindu yang tinggi terhadap saudara-saudaranya di daerah Perbatasan. Cintalah yang menjadikan tulisan ini bermakna, Cintalah yang membuat surat-surat ini berbeda.

(http://sabantara.web.id/)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun