ia datang kembali padanya. mengantar kehangatan. memberi arti lagi akan makna "indahnya kita". suara alam dan Pelukis alam. menyibak satu rindu yang rupanya mendalam. jauh,jauh memang. dikala dekat, tetap saja jauh.. Disaat jauh, yah sudah terlalu jauh. ia membuka hatinya. tapi tak jarang menutupnya juga. rapat. namun ternyata tetap ada celah. seperti karang, kokoh mesti tiap saat dihempas gelombang. namun, perhatikanlah, ada juga rongga di badannya. ia merasa terlalu terbuai, tapi kadang terlalu ingin berlalu. tidak, tidak! sepertinya tidak begitu. aduhai masa, janganlah berganti. ahh, pastilah berganti. namun,janganlah berubah.. ia bercerita padanya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI