Mohon tunggu...
Dela Aprita
Dela Aprita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Evaluasi Program Pengelolaan Lembaga PAUD

8 Oktober 2023   20:58 Diperbarui: 8 Oktober 2023   21:00 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut pendapat Fitzpatrick, Sanders, & Worthen, (2004: 89) Evaluasi adalah proses yang menggambarkan, memperoleh, dan menyediakan informasi tentang tujuan, desain, implementasi yang berguna untuk pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan.

Arikunto & Cepi (2010: 17) evaluasi program adalah upaya untuk mengetahui efektivitas komponen program dalam mendukung pencapaian tujuan program.

Evaluasi pengelolaan lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah proses sistematis untuk mengukur, menilai, dan memantau bagaimana sebuah lembaga PAUD dikelola dan beroperasi. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga PAUD berfungsi secara efektif dalam menyediakan pendidikan dan perawatan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini.

Sebagaimana pada penelitian yang dilakukan oleh Kodarni bahwa dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan di tingkat apa pun perlu adanya pengelolaan yang baik (Kodarni, 2016). Hal tersebut juga didukung pada penelitian yang dilakukan oleh Ridha, Markhamah dan Darsinah bahwa tanpa adanya pengelolaan yang baik, tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien (Ridho, Markhamah, & Darsinah, 2015).

Model evaluasi yang dianggap paling tepat untuk mengevaluasi program pengelolaan lembaga PAUD ini adalah model evaluasi CIPP. Model evaluasi CIPP dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam pada tahun 1966. Stufflebeam menyatakan model evaluasi CIPP merupakan model evaluasi komprehensif yang memiliki fungsi formatif dan fungsi sumatif

Meskipun begitu, ada beberapa kekurangan dalam model CIPP. Pertama, fokus pada informasi yang diperlukan oleh pengambil keputusan dan stafnya bisa membuat evaluator kurang responsif terhadap masalah yang mungkin lebih signifikan. Kedua, karena hasil evaluasi ditujukan kepada pemimpin tingkat atas, model ini mungkin dianggap tidak adil dan kurang demokratis. Ketiga, implementasi model CIPP cenderung kompleks dan memerlukan investasi waktu, dana, dan sumber daya yang cukup besar.

Model evaluasi CIPP terdiri dari empat komponen yang berkesinambungan, yaitu context, input, process, dan product.

Komponen Context

Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam lembaga PAUD serta memberikan masukan untuk perbaikannya. Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk menilai kondisi keseluruhan PAUD, mengidentifikasi kelemahan, menggali potensi kekuatan yang bisa digunakan untuk mengatasi kelemahan, mendiagnosis masalah yang dihadapi PAUD, dan mencari solusi untuknya.

Komponen Input

Membantu dalam menentukan perubahan yang diperlukan dalam program tersebut. Evaluasi input mencari hambatan dan sumber daya potensial yang tersedia untuk PAUD. Tujuan utamanya adalah membantu pengelola program PAUD dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang relevan dengan kebutuhan PAUD dan tujuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun