Mohon tunggu...
Amadea Diella Ramadhania
Amadea Diella Ramadhania Mohon Tunggu... Desainer - 22107030107 Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga

ignorant

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orangtua Murid Minta Nadiem Makarim Mengapus Acara Wisuda TK-SMA, Mengapa?

17 Juni 2023   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2023   18:58 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc.radarbanyuwangi.jawapos.com

Pada tanggal 17 Juni 2023 kemarin, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, untuk menghapus acara wisuda dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas (SMA) telah menuai kontroversi dan kritik dari orang tua murid. Para orang tua merasa bahwa keputusan tersebut memberatkan dan menghilangkan momen penting dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka.

Acara wisuda telah lama menjadi tradisi yang diidamkan oleh siswa, guru, dan orang tua di berbagai tingkat pendidikan. Ini adalah momen puncak untuk merayakan keberhasilan dan pencapaian siswa dalam mengarungi tahun-tahun berat belajar. Acara wisuda juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk merayakan keberhasilan anak-anak mereka dan memberikan penghargaan atas kerja keras mereka.

Namun, keputusan untuk menghapus acara wisuda didasarkan pada beberapa pertimbangan yang mendasar. Salah satunya adalah beban keuangan yang ditanggung oleh orang tua. Acara wisuda sering kali membutuhkan biaya tambahan, seperti biaya seragam wisuda, biaya acara, dan biaya lainnya. Bagi keluarga dengan banyak anak atau dengan kondisi keuangan yang terbatas, biaya ini bisa menjadi beban yang berat. Menghapus acara wisuda diharapkan dapat meringankan beban keuangan orang tua dalam menghadapi biaya tersebut.

Ada banyak orang tua merasa bahwa acara wisuda memiliki nilai yang tak ternilai dalam perjalanan pendidikan anak-anak mereka. Acara ini tidak hanya tentang biaya dan seremoni semata, tetapi juga tentang menghargai perjalanan akademik siswa, memperkuat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan berharga. Wisuda menjadi momen yang ditunggu-tunggu, di mana orang tua dapat merasakan kebanggaan mendalam melihat anak-anak mereka meraih prestasi dan melangkah ke tahap selanjutnya dalam pendidikan mereka.

Orang tua juga menyoroti pentingnya merayakan keberhasilan bukan hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan kemampuan beradaptasi. Acara wisuda memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan atas segala pencapaian mereka di berbagai bidang. Hal ini penting untuk memupuk rasa percaya diri dan membangun motivasi bagi siswa dalam menghadapi tantangan masa depan.

Beberapa orang tua juga menunjukkan bahwa wisuda adalah momen di mana komunitas pendidikan berkumpul dan saling mendukung. Hal ini membantu membangun jaringan sosial dan hubungan yang kuat antara siswa, orang tua, dan guru. Dalam era di mana interaksi tatap muka sering kali tergantikan oleh teknologi, acara wisuda memberikan kesempatan berharga untuk menjalin ikatan yang lebih dalam dalam komunitas pendidikan.

Sebagai solusi tengah, para orang tua menyarankan agar pemerintah dan lembaga pendidikan dapat mencari cara untuk mengurangi beban keuangan yang terkait dengan acara wisuda. Misalnya, mempertimbangkan opsi seragam wisuda yang lebih terjangkau, menyelenggarakan acara di dalam lingkungan sekolah, atau menggandeng sponsor untuk mendukung acara tersebut. Dengan demikian, acara wisuda masih dapat diadakan tanpa memberatkan orang tua secara finansial.

Dapat disimpulkan bawha dalam mengambil keputusan terkait kebijakan pendidikan, penting untuk mendengarkan aspirasi dan kekhawatiran para orang tua. Dengan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dan menghargai pandangan mereka, dapat dicapai kesepakatan yang lebih adil dan inklusif. Semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan orang tua, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung dan menyeluruh bagi perkembangan anak-anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun