Mohon tunggu...
Amadea Diella Ramadhania
Amadea Diella Ramadhania Mohon Tunggu... Desainer - 22107030107 Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga

ignorant

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kualitas Udara di Jabodetabek Hari Ini Lebih Buruk 20x dari Anjuran WHO

14 Juni 2023   22:00 Diperbarui: 14 Juni 2023   22:14 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wilayah Jabodetabek, yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, telah lama menjadi sorotan terkait masalah polusi udara yang amat sangat serius. Sayangnya, situasinya tidak mengalami perbaikan atau perubahan, bahkan bisa dikatakan semakin memburuk situasinya. Pada hari ini, kualitas udara di Jabodetabek telah mencapai tingkat yang lebih buruk 20 kali lipat dari rekomendasi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut data terbaru yang dirilis oleh lembaga lingkungan setempat, indeks kualitas udara di sebagian besar wilayah Jabodetabek mencapai angka yang mengkhawatirkan. Tingginya tingkat polutan seperti partikel PM2,5 (partikulat kecil berukuran 2,5 mikrometer), PM10, dan gas polutan seperti nitrogen dioksida (NO2) dan ozon (O3) telah menyebabkan pencemaran udara yang signifikan.

WHO merekomendasikan batas harian PM2,5 sebesar 25 mikrogram per meter kubik udara. Namun, di beberapa wilayah Jabodetabek, angka tersebut melampaui 500 mikrogram per meter kubik udara, melebihi batas aman yang dianjurkan sebanyak 20 kali lipat. Ini menunjukkan betapa seriusnya masalah polusi udara di wilayah ini.

Dampak dari kualitas udara yang buruk ini sangat merugikan bagi kesehatan masyarakat sekitar. Partikel-partikel PM2,5 dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan bisa menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular dan gangguan pernapasan kronis. Pausa bagi anak-anak, orang tua, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah, menjadi lebih rentan terhadap dampak negatif dari polusi udara ini.

Untuk menghadapi tantangan ini, perlu adanya tindakan konkret dan kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan yang terkait. Langkah-langkah seperti pengurangan emisi kendaraan bermotor, peningkatan penghijauan kota, dan penegakan peraturan lingkungan yang lebih ketat harus segera dilakukan. Selain itu, masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan memilih transportasi berkelanjutan.

Kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara yang baik harus ditanamkan dalam setiap individu. Penting bagi kita untuk mengubah kebiasaan dan mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Dengan mengurangi polusi udara, kita dapat menjaga kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.

Meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek adalah tugas bersama dan tidak hanya di Jabodetabek tetepi di luar Jabodetabek juga tugas kita bersama. Kita perlu bekerja sama dalam upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi kita semua. Melalui langkah-langkah nyata dan kesadaran kolektif, kita dapat mencapai tujuan tersebut dan mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun