Tepat pada bulan ramadhan tahun 2021 tepatnya tanggal 17 April 2021 saya dan beberapa teman saya yang juga mahasiswa Universitas Negeri Malang mendatangi sebuah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Yatim Piatu dan Anak Terlantar "NURUL FALAH" yang  terletak di desa di kec. Garum Kab. Blitar yaitu desa Slorok. Saya datang bersama dengan 8 orang teman mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Negeri Malang. Yang bertujuan untuk berbagai kebahagiyaan, berbagai ilmu, dan bertukar pelangan yang saya punya dan teman-teman yang ada di Panti Asuhan Nurul Falah.
Kita semua sebagai makhluk sosial yang dalam kegiatan kehidupan sehari-harinya hidup berdampingan dan bergantung antar satu dengan yang manusia yang lainya. Sebagai manusia yang bermakhluk sosial, kita hendaknya bisa membantu saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan dengan cara tulus memberikan pertolongan atau membantu orang lain. Sikap manusia yang senantiasa dengan tulus memberikan pertolongan kepada orang lain merupakan kepedulian sosial. Kepedulian sosial ini merupakan perasaan empati yang muncul pada diri seseorang atas kesulitan yang dihadapi orang lain di mana seseorang tergerak untuk melakukan sesuatu untuk membantunya.
Salah satunya untuk memupuk rasa kepedulian mahasiswa terhadap sesama dapat dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat yaitu dengan cara berbagai pengalaman dan ilmu saya kepada teman-teman yang bertempat tinggal di Panti Asuhan Nurul Falah.. Pengabdian masyarakat dapat dilakukan dimana saja, kepada siapapun dan dimana saja. Dalam hal ini, kelompok mahasiswa program studi S1 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan bakti sosial di sebuah panti asuhan, yaitu Panti Asuhan Nurul Falah yang berlokasi di Jalan P. Diponegoro No. 37B Pucungsari, Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Semakin maju dan semakin banyak mendapatkan berita dan konfirmasi anak-anak putus sekolah dengan kondisi berkekurangan bahkan beberapa dikarenakan yatim, piatu, terlantar dengan kondisi ekonomi keluarga pas-pasan untuk melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu mereka bersikeras mencari donatur dari instansi, tokoh, dan channel channel tertentu hingga mendapatkan tanah wakaf dan biaya pembangunan gedung sehingga memiliki tempat sendiri dengan diresmikan sesuai akta notaris dan tidak tidak lagi menumpang di rumah orang.
Sampai saat ini Panti Asuhan Nurul Falah berada di bawah naungan hukum dinas sosial. Panti Asuhan Nurul Falah memiliki anak didik sekitar 30 anak asuh dengan pembagian 19 anak asuh dalam asrama dan 11 anak di luar asrama. Pembagian ini sudah dikonfirmasi sesuai aturan dinsos dengan tidak  berkutat dalam kepengasuhan Internal asrama saja sesuai kebutuhan latar belakang setiap problematika sosial anak asuh. Anak asuh yang berada di bawah naungan Nuruh Falah terdiri dari berbagai tingkat pendidikan, usia, alamat dan dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.
Setelah melihat video kemudian saya dan teman-teman mahasiswa memberikan pertanyaan mengenai video yang sudah dilihat kepada teman-teman anak asuh. Kami juga telah menyiapkan games yaitu permainan tebak kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia dan telepati games. Dengan adanya pemutaran video dan games anak-anak asuh panti asuhan Nurul Falah sangat antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang telah dibuat.