Â
Oleh: Deky Waker
Masyarakat Kabupaten Puncak saat ini tengah dilanda ketidakpastian menjelang perayaan Natal. Dua hari menjelang hari besar, banyak warga yang masih menunggu bantuan dari pemerintah setempat yang hingga kini belum kunjung datang. Harapan untuk menerima bantuan Natal yang biasanya diberikan setiap tahun oleh pemerintah tampaknya tidak akan terwujud tahun ini. Hal ini pun menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat, khususnya di Daerah Pemilihan 2, yang merasa diabaikan oleh kepala desa dan dinas sosial.
Protes mulai muncul ketika sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa dengan membakar ban di depan Kantor Dinas Sosial Kabupaten Puncak. Mereka menuntut agar dana desa yang seharusnya mereka terima segera dicairkan. Banyak warga yang mengeluhkan dana bantuan yang seharusnya digunakan untuk merayakan Natal bersama keluarga, hingga kini belum juga diterima dengan jelas. Menurut mereka, kepala desa dan kepala dinas yang bertanggung jawab telah "lupa" akan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Beberapa pejabat yang terlibat dalam pengambilan dana desa bahkan dikabarkan pulang kampung secara diam-diam tanpa memberikan penjelasan atau bantuan yang diharapkan.
Masyarakat makin gerah ketika tidak mendapat respons memadai meski telah menyampaikan aspirasi melalui berbagai jalur komunikasi. Permohonan bantuan melalui aplikasi maupun pengajuan langsung ke dinas sosial tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Warga berharap bisa mendapatkan bantuan sebelum Natal, agar bisa merayakan hari besar ini dengan tenang dan berkumpul bersama keluarga. Namun, hingga saat-saat terakhir menjelang perayaan, mereka belum mendapat jawaban atau bantuan memadai.
Kekecewaan itu makin terasa dengan adanya perbandingan antara pimpinan kepala dinas lama dengan yang baru. Warga masih ingat betul, di bawah pimpinan kepala dinas lama, menjelang Natal selalu ada program-program yang membantu masyarakat, seperti pemberian sumbangan sukarela, menyiapkan makanan bersama di gereja, bahkan kegiatan sosial seperti bakar batu. Program-program tersebut bukan sekadar bantuan materiil, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial dan kebersamaan antar warga. Namun, tahun ini, meski sudah Desember dan mendekati Natal, masyarakat merasa tidak ada perhatian dari kepala dinas yang baru.
Dengan berbagai keluhan yang terus bertambah, masyarakat Kabupaten Puncak kini menuntut agar kepala dinas yang baru memperhatikan aspirasi mereka dengan serius. Mereka berharap agar kepala dinas dapat segera menanggapi permohonan bantuan ini agar mereka dapat merayakan Natal dengan penuh suka cita bersama keluarga. Tanpa adanya tanggapan yang jelas, ketidakpastian akan terus menghantui mereka.
Bagi masyarakat Kabupaten Puncak, Natal merupakan momen penting untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu, mereka berharap agar pemerintah daerah, khususnya dinas sosial dan kepala desa, dapat segera menanggapi permohonan mereka, agar tidak ada lagi kekecewaan yang mengganggu suasana perayaan Natal.
Aspirasi masyarakat seharusnya menjadi perhatian utama bagi pemerintah Kabupaten Puncak. Sebab, perbedaan kepemimpinan tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama di saat-saat penting seperti Natal. Masyarakat berharap di bawah kepemimpinan yang baru, tanggapan terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat dapat lebih cepat dan efektif, sehingga kedamaian dan kebahagiaan Natal dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Puncak.
Masyarakat terus menanti dan berharap agar pemerintah segera memberikan keputusan yang dapat melegakan hati mereka, sehingga mereka dapat merayakan Natal dengan penuh sukacita, sebagaimana yang telah mereka lakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI