sebaliknya, kebijakan yang ditempuh bank sentral untuk menjaga kesehatan dan stabilitas sistem perbankan pula bisa berdampak pada syarat dan pelaksanaan kebijakan moneter. pengawasan terhadap perbankan yg lebih efektif serta ketat, contohnya, akan meningkatkan kesehatan serta mengurangi resiko insolvensi perbankan. kondisi ini akan meningkatkan agama rakyat, dan karenanya akan mempertinggi dana yg disimpan di perbankan. Apabila kondisi ini dibarengi menggunakan pengendalian uang tersebar yg optimal dari sisi kebijakan moneter, maka tekanan terhadap inflasi juga akan lebih praktis dikendalikan.
Secara lebih rinci, keterkaitan ini bisa diletakkan pada empat aspek. Pertama, perbankan memiliki peran krusial serta memilih pada mekanisme transmisi kebijakan moneter dalam mencapai target akhir yg diinginkan, yaitu inflasi serta atau stabilitas nilai tukar. kedua, perbankan menghadapi resiko pasar berasal pelaksanaan kebijakan moneter, khususnya pada bentuk perubahan suku bunga, nilai tukar, dan inflasi. Ketiga, sejumlah instrumen kebijakan mempunyai 2 aspek impak baik di perbankan ataupun moneter, mirip reserve requirement, discount facility, juga net open position. Keempat, penanganan kesulitan perbankan, mirip dengan lenders of last resort ataupun financial sistem safety net, akan mempunyai implikasi penting pada pelaksanaan kebijakan moneter.
NI KADEK SINTIA
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H