Mengenang kisah yang telah usai,
lagu sedih diputar,
hati berkibar setengah tiang,
mengheningkan cinta, dimulai!Â
2/
Aku pernah menjadi api,
menari-nari di sumbu cintamu,
tapi kemudian padam
ditiup seseorang.Â
3/
Kubaca nama dua manusia:
satunya teman, satu lagi mantan.
Astaga! Ini undangan apa cobaan?Â
4/
Aku ketuk pintu hatimu,
kau buka lebar-lebar
untuk orang lain.Â
5/
Di hadapan engkau yang tak terjangkau kemiskinanku,
aku ibarat bocah yang terpaku memandangi gulali
sambil membenamkan tangan ke dalam kantong yang kosong.Â
6/
Sepi hati mendekap malam,
terdiam menatap bulan separuh, sembari berdiang di perapian.
Suam sebatas luar badan, sedangkan yang di dalam
tak tersentuh kehangatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H