Mohon tunggu...
Ganang Dekartz
Ganang Dekartz Mohon Tunggu... -

Menembus cakrawala demi cakrawala, melewati batas demi batas, kesanalah hati, pikiran, dan kakiku sedang menuju....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi di Sebuah Padang

15 Juni 2014   01:21 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:43 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Udara sejuk. Dataran rumput terhampar. Langit biru. Lantas kurang apa!

Mendadak senja. Lalu terserap segala. Padahal siang berlalu tanpa cicit burung dan canda-tawa anak-anak desa.

Ini mimpi ataukah nyata? Tak ada suara. Hening asing menikami segala sudut.

Kala terpana. Sesekali disekanya luka. Di malam itu hingga pagi lagi ia sibuk menidurkannya.

Dekartzistic, 14062014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun