Mohon tunggu...
Deka Al Kautsar
Deka Al Kautsar Mohon Tunggu... lainnya -

masih dan terus belajar menulis, Movie freaks, Ordinary man, Reporter di salah satu stasiun TV.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mungkinkah Manusia Bisa Melakukan Perjalanan Waktu?

9 Mei 2013   22:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pertama kali mengenal istilah perjalanan waktu (Time Travel) lewat sebuah film berjudul "Back to The Future" namun film tersebut hanya sekedar memberi tahu saya bahwa tema perjalanan waktu adalah sesuatu yang keren pada saat itu hingga akhirnya saya menonton film arahan Richard Kelly berjudul "Donnie Darko" yang membuat saya insomnia beberapa hari. insomnia yang saya alami terjadi karena saya berpikir bahwa hal tersebut (perjalanan waktu) bisa sangat menyeramkan bagi sang time traveller maupun orang-orang di sekelilingnya. sejak saat itu saya selalu mencari berita tentang Time Travel dari yang hoax sampai para pendapat para ahli berbagai bidang tentang hal tersebut. teori tentang perjalanan waktu pun banyak versinya mulai dari memakai mesin waktu atau teori yang terdapat dalam film "Donnie Darko".

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="Donnie darko"][/caption]

Barangkali, gagasan paling gila dari paradoks yang timbul karena perjalanan menembus waktu diramu oleh Robert Heinlein (1907-1988), seorang penulis rekaan ilmiah asal Amerika Serikat. Gagasan paling gila ini bisa Anda baca dalam sebuah cerita pendek klasiknya berjudul "All You Zombies."

Seorang bayi perempuan diturunkan pada sebuah rumah panti asuhan di Cleveland (AS) pada tahun 1945. Bayi itu lalu dikenal dengan nama "Jane". Jane bertumbuh-kembang menjadi seseorang yang merasa kesepian dan patah hati, tidak tahu siapa orang tuanya, sampai satu hari tahun 1963 dia secara aneh tertarik pada seorang gelandangan. Jane jatuh cinta pada lelaki itu. Tapi baru saja keadaan akhirnya menjadi baik bagi Jane, musibah beruntun menghantamnya. Pertama, dia dihamili gelandangan itu, yang kemudian lenyap. Kedua, selama waktu melahirkan yang rumit dari bayinya, para dokter menemukan bahwa Jane punya organ kelamin lelaki dan wanita, dan untuk menyelamatkannya, mereka terpaksa melakukan pembedahan yang mengubahnya dari seorang "wanita" menjadi seorang "lelaki." Akhirnya, seorang asing misterius menculik bayinya dari ruang bersalin.

Terhuyung-huyung karena bencana beruntun itu, ditolak oleh masyarakat, dicela oleh nasib, "Jane" menjadi seorang pemabuk dan gelandangan. Dia tidak hanya kehilangan orang tua dan kekasihnya; dia juga kehilangan anak tunggalnya. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 1970, dia tersandung ke dalam suatu bar yang sepi bernama Pop's Place, dan menumpahkan semua ceritanya yang menyedihkan pada seorang pelayan bar yang tua. Pelayan bar yang simpatik itu menawarkan kepada gelandangan itu peluang untuk membalas dendam terhadap orang asing yang membiarkan dia hamil, dengan syarat bahwa dia bergabung dengan "korps penembus waktu." Kedua-duanya lalu memasuki sebuah mesin waktu, dan pelayan bar itu menurunkan gelandangan itu pada tahun 1963. Gelandangan itu secara aneh tertarik pada seorang wanita piatu berusia muda, yang akhirnya hamil. Pelayan bar itu lalu bepergian ke masa depan sejauh sembilan bulan, menculik bayi perempuan itu dari rumah sakit, dan menurunkan bayi itu di rumah panti asuhan pada tahun 1945. Lalu, pelayan bar itu menurunkan gelandangan yang bingung sekali itu pada tahun 1985 untuk mendaftarkan diri dalam korps penembus waktu. Gelandangan itu akhirnya membenahi hidupnya, menjadi seorang anggota senior yang dihormati dari korps penembus waktu, lalu menyamar sebagai seorang pelayan bar. Dia sekarang punya suatu misi yang paling sulit: suatu pertemuan dengan nasib, yaitu, bertemu dengan seorang gelandangan di Pop's Place pada tahun 1970. Pertanyaannya ialah: Siapa ibu, ayah, kakek, nenek, putera, puteri, cucu perempuan, dan cucu lelaki Jane? Tentu gadis itu, gelandangan itu, dan pelayan itu adalah orang yang sama. Paradoks-paradoks ini bisa membuat kepalamu pusing, terutama kalau Anda mencoba menguraikan asal-usul yang berbelit-belit dari orang tuanya. Kalau kita menggambarkan pohon silsilah Jane, kita menemukan bahwa semua cabangnya dilengkungkan ke arah dalam kembali pada dirinya, mirip suatu lingkaran. Kita tiba pada kesimpulan yang mengejutkan bahwa Jane adalah ibu dan ayahnya sendiri! Seluruh pohon silsilah itu adalah dirinya sendiri. kita hanya berharap kejadian-kejadian seperti itu tidak terjadi karena kekacauan yang akan timbul seandainya mesin-mesin waktu untuk bepergian ke masa lampau sama lazimnya dengan mobil-mobil, dengan puluhan juta mesin waktu bisa diperoleh secara komersial. Malapetaka segera akan timbul karena merobek jalinan alam semesta. Jutaan orang akan pergi ke masa lampau untuk mencampuri urusan masa lampaunya dan masa lampau orang lain dan dalam proses itu menulis kembali sejarah yang seharusnya tidak boleh diubah kecuali oleh sang pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun