Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tambak Udang dan Ancaman Punahnya Pandan Laut

29 Agustus 2023   00:10 Diperbarui: 29 Agustus 2023   12:59 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandan Laut di Pantai Selatan Jember. Dokumentasi penulis

Semakin banyaknya tambak udang di kawasan selatan Jember bisa berdampak pada permasalahan ekologis serius. Salah satunya adalah semakin berkurangnya pandan laut dan akasia yang banyak tumbuh di kawasan sempadan pantai. 

Manfaat pohon pandan laut menahan abrasi, mengurangi dampak pasang terhadap ekosistem darat, mitigasi tsunami dan memberi dampak minimal kerusakan pada daerah di belakang vegetasi pandan laut. Maka, mempertahankan ekosistem pandan laut di kawasan dekat pantai sejatinya sangat penting bagi pemertahanan kawasan di tepi laut dan sekitarnya.

Buah pandan laut yang kaya manfaat. Dokumentasi penuis.
Buah pandan laut yang kaya manfaat. Dokumentasi penuis.
Dari hasil kajian atas kandungan gizi, Sarungallo et al (2018) menjabarkan bahwa daging buah pandan laut memiliki kandungan abu berkisar antara 5,15 dan 6,8% (bk), kadar lemak berkisar 0,4% hingga 0,5% (bk), protein (2,8-4,3%; bk), karbohidrat (71,6-89,9%; bk), serat kasar (24,4-27,3%; bk), dan -karoten (11,2-33,2 ppm; bk). 

Kandungan total gula dan -karotennya cenderung naik seiring meningkatnya tingkat kematangan buah. Berdasarkan komposisi nutrisinya, maka buah pandan laut sangat berpotensi untuk diolah menjadi berbagai produk pangan.

Dari beberapa media online saya mendapatkan informasi tambahan bahwa buah ini cukup bagus untuk menurunkan kolesterol, anti depresan, membantu pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung, kanker, diabetes dan penyakit berbahaya lainnya. 

Tidak hanya buahnya, ekstrak daun dan akarnya juga dikatakan memiliki kandungan zat tertentu yang cukup berguna untuk kepentingan medis. Tentu, semua itu masih harus diuji secara ilmiah dengan prosedur yang lebih meyakinkan.

Di Desa Kelor, Gunung Kidul, daging buah pandan laut dijadikan minuman yang dijual oleh warga masyarakat. Tahapanya mulai dari proses pemilihan buah yang sudah masak dengan ciri berwarna merah, diolah dengan cara megambil dagingnya lalu dihaluskan dan diambil sarinya, dimasak hingga mendidih, selanjutnya didinginkan dan siap untuk dikonsumsi (Rochmadi & Rohma, 2019). 

Pandan laut di pinggir pantai kawasan Kencong. Dokumentasi penulis
Pandan laut di pinggir pantai kawasan Kencong. Dokumentasi penulis
Sayangnya, masyarakat di pesisir selatan Jember belum ada yang memanfaatkan buah pandan laut untuk diolah menjadi minuman atau bahan pangan tertentu. Bisa jadi masyarakat belum tahu sepenuhnya manfaat dari buah pandan laut.

Sayangnya, keberadaan ekosistem pandan laut di pesisir selatan Jember, khususnya dari arah Puger hingga Paseban, terancam oleh kehadiran banyaknya tambak udang di sempadan pantai. 

Di kawasan sempadan pantai Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, misalnya, tambak-tambak baru sedang dikerjakan, sedangkan tambak yang sudah lama terus beroperasi. Semakin ke sini semakin banyak tambak udang yang penyiapannya harus mematikan banyak pandan laut dan pohon akasia. Mesin-mesin perkasa menumbangkan banyak pandan laut.

Hilangnya ekosistem pandan laut dan hutan akasia jelas membawa kerugian besar bagi masyarakat, terutama ketika dikaitkan dengan mitigasi bencana, dampak pasang air laut, kerugian para nelayan, dan dampak negatif lainnya. Banyak pakar melalui tulisan di jurnal atau pernyataan di media sudah mengingatkan persoalan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun