Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ekolinguistik, Mengungkap Masalah Lingkungan dalam Ragam Bahasa

9 Mei 2023   11:17 Diperbarui: 18 Mei 2023   21:11 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara, aspek kebahasaan dalam ekolinguistik dipahami sebagai penggunaan teknik analisis linguistik untuk mengungkap cerita-yang-kita-hidup-dengannya, membongkarnya untuk mempertanyakan dan menantangnya dari perspektif ekologis. 

Ekolinguistik mengembangkan kerangka kerja yang disederhanakan untuk menelaah cerita-yang-kita-hidup-dengannya dengan mengadaptasi dan menggabungkan sejumlah teori linguistik yang meliputi analisis wacana kritis (Fairclough), teori kerangka/frame (Lakoff and Wehling), teori metafor (Mller), teori penilaian/appraisal (Martin and White), teori identitas (Benwell and Stokoe), konstruksi fakta (Potter), dan teori penghapusan dan pengutamaan (van Leuween). 

Semua teori tersebut dapat digunakan untuk menganalisis bahasa untuk mengungkap cerita yang mendasarinya, meskipun mereka menggunakan berbagai istilah yang berbeda untuk menggambarkan apa yang mereka lakukan.

Dalam kerangka linguistik, yang paling dasar adalah cerita, model mental yang bisa mempengaruhi pikiran individu. Cerita  tentang "kemajuan" misalnya, bisa jadi menempatkan masa lalu secara negatif karena manusia harus berjuang sekuat tenaga agar bisa bertahan hidup, masa kini sebagai peningkatan besar karena inovasi teknologi, masa depan bahkan lebih menjanjikan, dan industrialisasi lebih lanjut dan inovasi teknologi sebagai tujuan. 

Setiap orang akan memiliki kumpulan cerita mereka sendiri di benak mereka, tetapi beberapa cerita, seperti kemajuan, dituturkan dibagikan oleh banyak orang. Artinya, cerita kemajuan telah menjadi kognisi sosial dan melintasi budaya.

Dalam pemahaman demikian, cerita-yang-kita-hidup-dengannya merupakan struktur kognitif yang memengaruhi cara banyak individu berpikir, berbicara, dan bertindak. 

Kisah kemajuan memiliki struktur yang cukup sederhana, seperti arah (maju atau mundur), orientasi evaluatif (maju itu baik dan mundur itu buruk), elemen tertentu yang dipetakan "ke depan" (misalnya inovasi teknologi atau industrialisasi), elemen tertentu yang dipetakan "ke belakang" (misalnya hidup lebih dekat dengan alam), dan perasaan bahwa kemajuan tidak dapat dihindari dan tidak dapat dihentikan. 

Struktur ini dapat memengaruhi pemikiran orang, semisal dalam proses penalaran untuk memutuskan mendukung industrialisasi kawasan hijau atau tidak. Selain itu, cerita kemajuan juga dapat memengaruhi cara mereka berbicara, misalnya dalam menggunakan ekspresi seperti "Anda tidak dapat menghentikan kemajuan." 

Dokumentasi penulis
Dokumentasi penulis

Apa yang terpenting adalah bahwa cerita kemajuan dapat memengaruhi bagaimana individu bertindak, misalnya untuk membeli dan menggunakan teknologi terbaru atau menyetujui pengembangan kawasan hijau untuk kompleks industri. Dengan cara ini, cerita berdampak pada kehidupan manusia dan bagaimana mereka memperlakukan ekosistem yang mendukung kehidupan.

Sebagai model mental, tentu, cerita tidak dapat dianalisis secara langsung, tetapi kita bisa mendapatkan petunjuk atau tandanya melalui analisis aspek kebahasaan yang digunakan orang untuk menyampaikan gagasan atau pikiran mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun