Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Purnama di Jambuan: Kesadaran Ekokultural dari Pinggiran Jember

18 September 2022   08:42 Diperbarui: 19 September 2022   17:44 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang perempuan melintas di kebun bambu yang berdekatan dengan pekarangan warga. Dok. penulis

Sinar matahari mulai menerobos batang dan daun bambu di Lingkungan Jambuan, Kelurahan Antirogo, Jember, ketika puluhan anak mulai berkumpul di bawah kawasan "papringan" (kebun bambu), di depan rumah salah satu warga, Minggu, 11/9. Cuaca pagi yang begitu sejuk dan cerah menyambut kehadiran mereka. Batang dan daun bambu serta harum tanah pagi mengabarkan bahagia dari semesta.

Anak-anak bermain gobak sodor di kawasan kebun bambu. Dok. penulis
Anak-anak bermain gobak sodor di kawasan kebun bambu. Dok. penulis
Anak-anak itu berkerumun untuk mendaftarkan kelompok mereka kepada panitia Lomba Permainan Rakyat Gobak Sodor. Gobak sodor merupakan permainan rakyat yang mengedepankan usaha mempertahankan dan menerobos 'wilayah' dan dimainkan oleh beberapa anak, tergantung kebutuhan dan kesepakatan. 

Serius menjaga 'wilayah' dalam gobak sodor. Dok. penulis
Serius menjaga 'wilayah' dalam gobak sodor. Dok. penulis

Meskipun di kawasan kota permainan ini sudah jarang dimainkan, anak-anak di desa dan pinggiran kota masih memainkannya di waktu senggang, setelah sekolah atau pada hari libur.

Lomba tersebut merupakan bagian dari hajatan multibentuk Purnama di Jambuan yang diselenggarakan secara kolektif oleh Pusat Studi Pemajuan Kebudayaan (Pusakajaya-UNEJ), Lingkar Kajian Ekokultural dan Pengembangan Komunitas (NiraEntas FIB-UNEJ), Dewan Kesenian Jember (DeKaJe), dan Derap Kebudayaan Jember (Daya-Jember). 

Anak-anak Jambuan bermain gobak sodor dengan gembira. Dok. penulis
Anak-anak Jambuan bermain gobak sodor dengan gembira. Dok. penulis

Purnama di Jambuan mengambil waktu bulan purnama untuk menyelenggarakan kegiatan yang direncanakan akan digelar secara rutin setiap dua bulan sekali ini.

Selain Lomba Permainan Rakyat Gobak Sodor, dalam Purnama di Jambuan panitia bersama warga masyarakat juga menggelar "Rokat Sumber" dan Pertunjukan Kesenian Rakyat, pada sore hari dan malam harinya. Gotong-royong dalam pembiayaan dan pelaksanaan setiap even menjadi warna dominan dalam kegiatan ini. 

MEMILIH JAMBUAN

Adapun Lingkungan Jambuan dipilih sebagai tempat dan nama hajatan karena beberapa pertimbangan. Pertama, Jambuan merupakan kawasan di pinggiran kota dan tidak jauh dari beberapa kampus seperti Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember, dan Universitas Muhammadiyah Jember yang masih memiliki dan menjalankan karakteristik budaya Madura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun