Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sedekah Bumi dan Pesan Ekokultural dari Curahnongko Jember

31 Agustus 2022   15:39 Diperbarui: 2 September 2022   05:28 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga mengarak gunungan.| Dokumentasi pribadi penulis

PESAN EKOKULTURAL

Dari paparan di atas kita bisa membaca Sedekah Bumi sebagai pesan eko-kultural yang menekankan upaya kultural manusia untuk menjaga relasi harmonis dengan alam lingkungan dan Tuhan, meskipun mereka saat ini tengah hidup di era modern. 

Warga membawa dan menikmati buah-buahan yang mereka dapatkan dari rebutan gunungan hasil bumi.| Dokumentasi pribadi penulis
Warga membawa dan menikmati buah-buahan yang mereka dapatkan dari rebutan gunungan hasil bumi.| Dokumentasi pribadi penulis

Mengapa pesan eko-kultural? Karena Sedekah Bumi mendorong masyarakat untuk terus membangun hubungan yang baik dengan alam semesta sebagai karunia Tuhan dengan tindakan-tindakan kultural yang tidak dogmatis, tetapi dilakukan riang gembira.

Menyebarluaskan gagasan tentang kesadaran ekologis bisa dilakukan dengan bermacam ekspresi, termasuk ekspresi kultural. Selain memberikan kesempatan warga masyarakat untuk berpartisipasi secara gotong-royong, para seniman dan pemilik salon pun bisa mendapatkan rezeki. 

Sedekah Bumi mengajarkan kepada generasi penerus tentang pentingnya untuk terus menghormati bumi, alam semesta dan segenap isinya sebagai karunia Tuhan. Kalau kesadaran ekologis bisa terus digerakkan dengan bermacam ekspresi kultural, maka masyarakat pun bisa diajak berpikir tanggung jawab secara moral dan praksis terhadap keberlanjutan hidup di atas bumi ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun