HUTAN JATI DAN SENYUM DI TERAS RUMAH
Batang dan ranting jati menemaniku kembali lagi, menghayati senyum ikhlas di teras rumah. Daun-daun jatuh tanpa lelah mengantarkan hidup, demi kisah yang tak ada habis-habisnya.
Masih saja aku anak kecil yang selalu merindu, dongeng sederhana dalam sedapnya dapur. Gemulai jalan ini, menelusuri relung terdalam, sebuah janji kecil untuk selalu pulang.Â
Belailah rambutku, semesta mengalirkan restu. Segala resah luruh menjumput maaf tanpa keluh.Â
Sejarah menguntai cinta, kasih sayang dalam kerutan wajah. Tak pernah membuka lelah, hanya doa mengalun indah. Di sini, di depan pintu kayu jati, kita berbincang hati ke hati. Biarkan, biarkan batinku membaca, segala kisah sebuah cermin jiwa.Â
Peluklah....aku.Â
Lamongan, 13 April 2021
MENJEMPUT HUJAN
Senyap itu menghantarkan banyak suara di antara tumpukan daun jati. Ada yang bertutur badai besar akan meruntuhkan ranting dan dahan. Ada yang berkoar topan akan menumbangkan batang, sedang akar masih setia menyokong perjuangan menghidupkan hidup. Ada yang berdendang merayu dalam segala puji. Ada pula yang berteriak pancaroba harus segera diakhiri.