SEPENGGAL KISAH
Sepenggal kisah kau kirim bersama gerimis: aku berdamai dengan rindu yang kita rekam pada daun kuning basah, hampir jatuh. Kita bukanlah bertriliun air rentah yang selalu setia turun dari langit. Inilah saat kita masuk ke dalam transisi senja, jauh bersama luka.Â
Yogyakarta, 13 Desember 2013
Kita diam demi memandang remang dilukis pagutan dua sejoli. Mereka, anak-anak senja yang diciptakan sejarah; anak-anak yang dibesarkan beton dan tombol; anak-anak yang selalu bergembira demi malam tiba.
Kita diam tak perlu mengutuk karena batu telah dihabiskan oleh ibu Malin Kundang; karena kutukan hanyalah kekalahan yang ingin menang.
Dua sejoli itu tengah belajar memahami arti sebuah perjumpaan; mengeja satu demi satu kata dari jiwa yang diisi angka mengabad.
Yogyakarta, 1 Oktober 2010