Setelah ditulis selanjutnya apa? Jawabannya tentu saja menemukan pembaca. Itu merupakan hal paling penting bagi orang yang gemar menulis.
Selanjutnya baru syukur-syukur jika bisa dibayar dan mendapatkan uang.
Oleh karena itu penting bagi saya untuk mulai mengirimkan tulisan-tulisan saya ke media massa. Untuk menambah jumlah pembaca.
Apalah artinya sebuah tulisan tanpa ada yang baca. Karena itulah banyak orang bersedia mengirimkan tulisan-tulisannya kepada media-media besar meski sadar tidak akan mendapatkan bayaran. Sedihnya lagi si media massa malah memperoleh uang dari berbagai iklan yang ada di beberapa sudut media tersebut (terutama media online).
Kadang saya berpikir. Wajar saja jika tidak dibayar, sebab media massa memiliki daya tawar berupa peluang beriklan gratis di media mereka lewat artikel yang kita muat. Lagipula penulis mendapatkan sesuatu yang juga berharga. Kesempatan untuk membuat tulisannya bisa dibaca jutaan orang dan dikomentari orang.
Komentar pembaca sangat berperan untuk meningkatkan kualitas tulisan dimasa depan. Komentar pembaca juga berperan sebagai motivasi untuk terus berkarya.
Bandingkan dengan jika menulis di blog pribadi, yang mana senantiasa sepih dan butuh waktu lama baru bisa ramai dikunjungi orang. Boro-boro dapat uang. Hahahah.
Sungguh kebesaan untuk menerbitkan tulisan di media seperti contohnya Kompasiana adalah penawaran yang cukup menarik. Apalagi penulis masih bisa bebas berkreasi untuk menempatkan link menuju blog pribadi.
Geser dikit ke blog di Kompasiana, mana tahu bisa dapat limpahan traffic ke blog saya.
Membuat sebuah blog pribadi yang tidak membahas 1 Niche/topik tertentu memang mengharuskan pemiliknya untuk memperkenalkan dirinya kepada pengunjung media-media lain. Harus mencari cara untuk memperkuat branding. Ingin dikenal sebagai siapa? Atas dasar apa sehingga orang-orang harus membaca tulisan Anda.