Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Jangan Kirimkan Tulisan yang Sudah Pernah Terbit ke Koran Lain

30 Juli 2018   08:46 Diperbarui: 30 Juli 2018   10:49 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot kolom komentar Facebook Deka Firhansyah

Minggu, 29 Juni 2018. Saya mendapat sebuah pelajaran baru. Tulisan yang sudah pernah terbit di koran tidak boleh diterbitkan di koran lainya. Seperti pada komentar berikut ini:


Ya, saya memang salah, tapi saya tidak tahu jika ternyata ada kemungkinan untuk satu buah tulisan bisa terbit di 2 koran yang berbeda. Terlebih jika terbit nya terbilang di waktu yang sudah jauh berlainan. Seolah-olah saya telah curang karena mengirimkan tulisan yang sudah pernah terbit kepada koran lain

Saya pikir jika sudah lebih dari 1 Minggu dan tidak terbit, itu berarti tulisan yang saya kirimkan itu artinya hangus atau sudah masuk kategori sampah dan tidak akan diterbitkan alias ditolak. Apalagi ini jaraknya sudah sangat lama jika dihitung dari saat dimana tulisan tersebut saya kirimkan

Kecuali koran Kompas yang biasanya mengirimkan email balasan (walau berupa penolakan) untuk tulisan yang saya kirimkan sekitar 1 bulan kemudian setelah tulisan dikirimkan.

Tulisan saya yang dimaksud dalam kasus ini adalah tulisan saya yang berjudul "Cara Ngeprint Langsung dari Smartphone Pakai Printer Kabel" yang pernah saya bahas di blog ini.

Tulisan tersebut pertama kalinya saya kirimkan ke Koran Harian Banyuasin tanggal 30 April 2018, seperti ditunjukkan pada email berikut ini:


Kemudian saya berpikir bahwa, kenapa tidak sekalian kirim ke koran Tribun Sumsel saja? Siapa tahu bisa terbit dan dapat honor. Harian Banyuasin memang tidak pernah memberikan honor atas tulisan saya yang mereka terbitkan.

Oleh karena itu pada awalnya tulisan yang saya kirimkan ke koran Harian Banyuasin adalah Tulisan-tulisan yang menurut saya kelas 2 alias terlalu malu bila dikirimkan ke koran Tribun Sumsel yang mencakup wikayaProvinsi Sumsel. Dan ya artinya saya tidak percaya diri dengan tulisan itu sehingga saya kirimkan ke Koran Harian Banyuasin terlebih dahulu.

Namun kemudian saya malah berubah pikiran. Saya teringat pada ucapan Seseorang yang telah terlebih dahulu menekuni dunia tulis-menulis, yang menurutnya "Berhentilah untuk menjadi editor bagi diri sendiri". Kita tidak bisa tahu tulisan kita layak ataukah tidak untuk diterbitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun