Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karma dan Dosa

21 April 2016   18:20 Diperbarui: 21 April 2016   18:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

UMUM nya 2 agama dianggap mewakili kepercayaan yang disebut dengan karma,  yaitu Hinduisme dan Buddhisme .  Tetapi ,  di sini tidak akan membahas karma sesuai kepercayaan kedua agama tersebut.

Sedangkan dosa diajarkan agama samawi ;  tetapi di sini juga tidak akan disebutkan  agama agama samawi tersebut.

KARMA

Karma adalah total totalan perbuatan baik dan buruk yang "bekerja"  secara otomatis. 

Contoh ,  jika seseorang mengonsumsi sebutir cabai untuk makan malam ,  mungkin akan menambah nafsu makan dan menambah nikmat makanannya.  Tetapi,  jika orang tersebut mengonsumsi segenggam cabai pedas ,  mungkin dia akan kepedasan sekali dan mengalami sakit perut.

Contoh lain, jika seseorang berjalan jalan di sebuah taman kota,  mungkin dia akan merasa nyaman ,  aman dan sekaligus segar.  Tetapi ,  jika dia berjalan jalan di sebuah jalan raya,  mungkin dia akan tertabrak kendaraan tanpa ampun.

Dalam kedua hal di atas ,  sama sekali tidak ada peran "tuhan".  Orang tersebut melakukannya atas kehendak sendiri dan menanggung sendiri  hasil perbuatannya.  Secara singkat disebut Hukum Sebab Akibat. 

Contoh lain.  Sepasang suami isteri  A - A mendapatkan anak anak dengan cacat mental atau fisik yang sangat sulit dipulihkan,  MENGAPA?

Hukum karma menjelaskannya sebagai berikut .  Dalam kehidupan di masa lalu sepasang suami isteri  tersebut sudah melakukan hal hal tertentu sehingga dalam kehidupan masa sekarang mereka mendapatkan anak anak cacat mental atau fisik .

Demikian juga anak anak,  dalam kehidupan sebelumnya ,  mereka sudah berbuat hal hal yang membuat mereka harus lahir cacat mental maupun fisik dan lahir sebagai anak anak si A - B.

"Hukuman" karma sendiri dapat "diperingan"  atau "diperbaiki"  dengan cara terus menerus berbuat "baik" ,  pada masa hidup sekarang atau selanjutnya . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun