Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dinda dan Aku, Tidak Mau Mengalah kepada Ibu-ibu Hamil

17 April 2014   13:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lw hamil tapi plis dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah.. ckckck.. nyusahin orang. kalau enggak mau susah enggak usah kerja bu di rumah saja. mentang-mentang hamil maunya dingertiin terus. Tapi sendirinya enggak mau usaha.. cape dehh,"(http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/16/1623529/Tak.Simpatik.dengan.Ibu.Hamil.di.KRL.Perempuan.di.Path.Dikecam?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kpopwp)

Pasti banyak yang membaca,  mengenal dan mengerti kutipan di atas.   Ya,  itulah yang ditulis di akun Dinda.

Siapa Dinda?  Mungkin  tidak ada yang benar benar  kenal di sini;  kecuali beberapa teman akrabnya.

Lalu siapa Dinda?  Ah,  saya juga tidak kenal kecuali membaca berita bahwa melalui akun Path dia tidak suka memberi ( baca: mengalah) tempat duduknya di kereta kepada seorang ibu hamil sesama pengguna kereta api.

Jadi ,  siapa Dinda?  Coba kita menduga duga...........Karena dia masih menggunakan kereta api,  mestinya Dinda adalah seorang karyawati biasa. Dia harus menunggu kereta pukul 5 pagi dan berangkat dari rumah pukul 5 kurang 1/4,  bangun pagi pukul 4 subuh.  Kemudian dia pulang kerja menggunakan kereta juga,  mungkin datang ke rumah  pukul 19.00.

Dinda mungkin belum pernah hamil atau mempunyai anak ,  bahkan belum menikah karena dugaan kita kalau saja dia sudah pernah hamil atau mempunyai anak,  maka dia tidak akan menulis komentar sepedas itu .............. mungkin umurnya sekitar 20 tahun.....

Sebagai karyawati,  Dinda tentu bekerja;  betul?  Nah,  dia bekerja di mana,  kita juga tidak tahu.  Apakah dia seorang sales, seorang penjaga butik?  Bekerja di supermarket?  Bekerja di kantor?  Mungkin saja dalam pekerjaannya sehari hari dia tidak mempunyai banyak kesempatan untuk duduk,  alias berdiri hampir sepanjang hari..........

Jadi,  kita sebenarnya tidak mengenal Dinda!  Tetapi kecaman kepada Dinda sungguh datang bertubi tubi akibat sikap dan pernyataannya yang tidak suka memberi tempat duduk kepada seorang ibu hamil sesama pengguna jasa kereta api.

Jika anda pengguna jasa kereta api  ,  anda tentu maklum bahwa kalau anda ingin mendapat tempat duduk,  anda perlu datang menunggu pagi pagi seperti yang dilakukan oleh Dinda.  Kemudian ,  jika anda ingin mengalah kepada ibu ibu hamil dan ibu ibu yang menggendong anak atau orang orang tua  ,   maka anda dapat melakukannya setiap hari!! Sungguh tindakan yang terpuji!!

Sudah kita ketahui bersama,  sudah kita mafhumi bersama,  sudah kita rahasiakan bersama,  betapa kita sangat tidak suka memberi tempat duduk kita persis seperti yang dilakukan Dinda;  bedanya Dinda menulisnya di dunia maya dan menyatakan terus terang ketidaksukaannya dan kita diam diam saja.

Sikap yang ditunjukkan Dinda hanyalah pernyataan yang jujur......................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun