Mohon tunggu...
Metta Karuna
Metta Karuna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswata

saya sama sekali bukan seorang penulis, hanya ingin menyampaikan apa yang saya pikirkan ke dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Es Beye Galau Sehingga Turun Gunung

19 September 2022   11:46 Diperbarui: 19 September 2022   11:47 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kabar burung yang entah berhembus dari mana. Seorang mantan presiden 2 periode mendapatkan semacam bisikan sakti bahwa pemilu /pilpres 2024 - 2029 akan dilaksanakan secara tidak jujur . bahwa partai partai tertentu akan bersekongkol untuk menyalonkan calon mereka sendiri sekaligus menyingkirkan calon yang tidak diinginkan .

Seperti yang diketahui, sekarang ini golkar  pan dan ppp sudah bergabung ke dalam semacam koalisi : koalisi Indonesia bersatu. Diperkirakan KIB ini pada waktunya cenderung bergabung dengan pdip (walaupun pdip dapat mengusung capres- cawapres sendirian.  Sedangkan gerindra dan pkb sudah janjian bahkan beberapa kali sudah berkencan. Tinggallah 3 partai , demokrat, pks dan nasdem.

Demokrat dan pkb selama ini berada di luar pemerintah, tidak tergabung dalam koalisi , semacam oposisi.

Masalahnya , gabungan suara atau kursi pks dan demokrat tidak cukup untuk mengusung capres dan cawapres. mereka membutuhkan tambahan suara atau dukungan minimal satu partai. 

Beberapa kali , putera pak es beye menemui ketua umum partai nasdem (rupanya untuk meminta dukungan dan koalisi). Kemungkinan jawaban atau tanggapan ketua umum partai nasdem belum ada kepastian sehingga pak es beye merasa kurang nyaman. 

Jadi , kemungkinan putera pak es beye tidak dapat menyalonkan diri sebagai capres atau cawapres......

Maka, pak es beye merasa gundah dan galau sehingga tega teganya menuduh ada semacam persekongkolan untuk menutup kemungkinan puteranya nyalon RI 1 atau RI 2??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun