Mohon tunggu...
Dek Putri
Dek Putri Mohon Tunggu... -

diamku menjelma kata, kesalku berbuih rima lalu aku dan pena berkawin tanpa diminta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Untuk Kalian

29 Desember 2013   12:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:23 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sampai umur saya yang kedelapan belas pun, saya tak mampu menjawab pertanyaan tadi.
padahal sudah 18 tahun saya diberi kesempatan untuk mengenal dan menempatkan diri saya sendiri sesuai keadaan,  tempat dan waktu yang pas. tapi tetap saja, selalu ada hal yang terlewat, termasuk kalian.
kalian yang saya kenal sejak saya mulai bisa mengeja nama saya sendiri di buku bergaris tiga itu, kalian yang saya kenal saat putih biru melekat di badan saya, dan kalian yang saya kenal saat episode terakhir masa masa berseragam
untuk kalian, yang menemani saya saat masih berkuncir dua, maafkan saya. tidak banyak yang saya ingat tentang kalian, saya egois, terlalu eksklusif, (men) jauh. entah apa yang terpikirkan dibenak kalian saat melihat saya sekarang. sedikit sekali yang bisa kita kenang kan ?
untuk kalian, yang menemani saya saat kerudung mulai menetap di ubun2 ini, maafkan saya. sungguh banyak hal yang saya lewatkan , termasuk semua hal tentang kalian. saya mungkin membekas dibenak para pendidik kita, tapi tidak di mata kalian. saya abstrak, egois, jauh lebih eksklusif, tak membaur. saya rindu kalian.
untuk kalian, yang menemani saya tiga tahun terakhir di sekolah kehidupan asmadera itu, maafkan saya. sungguh. saya minta maaf. terlalu sedikitkah memori tentang saya di otak kalian sehingga saya terasingkan ? atau memang saya yang tidak ingin kembali ? atau keadaan yang memaksa saya demikian? maaf, saya terlalu malu untuk menyalahkan diri saya sendiri dan selalu mengkambinghitamkan waktu. saya malu, ragu, egois, teramat eksklusif.
terima kasih telah menemani saya, saya akan mencoba berbaur kembali. membangun puing itu lagi, saya mohon. izinkan saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun