Mohon tunggu...
De Ida
De Ida Mohon Tunggu... -

deida adalah seorang perempuan yang mencintai musik dan sedang asik membangun komunitas Serambi perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Pangan Pancung Kehidupan Perempuan

6 Desember 2011   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belakangan ini Persoalan krisis pangan semakin menyergap masyarakat dunia, menurutworld disaster reportterdapat 1 miliar anak anak, perempuan dan laki laki  tidur dengan rasa lapar.

sekitar 578 juta diantaranya tinggal di kawasan Asia Pasifik yang saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Sementara di indonesia pada oktober lalu kelaparan telah merenggut nyawa enam warga di nusa tenggara timur dan sebanyak 150 desa mayoritas perempuan  tersebar di 32 kecamatan di daerah itu  terancam rawan pangan serius.

Disituasi krisis pangan perempuan berperan  dalam ranah domestik, perempuan bertanggung jawab penuh terhadap peyediaan pangan bagi keluarganya, Dengan kondisi pangan terbatas perempuan harus berpikir keras agar mendapatkan makanan bagi keluarganya, tak jarang perempuan mengurangi bahkan menghilangkan kebutuhan belanja sehari hari untuk kebutuhan kesehatannya, demi asupan pangan  suami dan anak anak mereka

ketika perempuan mengurangi asupan makanan dan gizi  penting akan berdampak negatif terhadap kesehatanya, bahkan bisa mengakibatkan kematian bagi ibu yang sedang hamil atau menyusui karena anak anak lahir dari ibu dari kurang gizi akan melahirkan generasi yang tidak sehat baik fisik maupun mental.

Penyebab dibalik krisis pangan

Memang musim kering dan banjir  telah mempengaruhi produksi dan hasil panen dan meningkatnya harga bahan bakar minyak telah mendorong peralihan ke produksi bahan bakar nabati yang pada gilirannya semakin menyebabkan produksi pangan semakin tertekan, namun sesungguhnya dunia memproduksi cukup pangan untuk semua orang. jadi sebenarnya di tingkat global apa yang disebut produksi pangan dunia tidak mencukupi konsumsi dunia adalah mitos. Mitos ini sengaja di buat oleh kapitalis monopoli internasional agar skema untuk keluar dari krisis pangan dalam sudut padang mereka adalah dengan mengenjot lebih masif melalui industri pertanian dalam skala besar. mereka adalah perusahaan  besar yang bergerak dibidang komoditas agroindustri seperti perusahaan raksasa Mosanto,Cargill dan Sygenta.

perusahaan ini telah mengubah lahan yang tadinya ditanam padi dan komoditas pangan lainnya menjadi lahan yang lebih memilki nilai jual yang lebih tinggi seperti jagung dan komoditas pangan lainnya yang dapat di olah menjadi bahan baku energi alternatif. dan untuk mengitensifkan cadangan bahan baku energi kapitalis monopoli juga mengunakan cara cara kekerasan dengan mengunakan aparat kepolisian atau tentara untuk melakukan perampasan tanah secara masif didaerah yang berlahan subur milik petani di pedesaan sehingga banyak petani harus kehilangan lahan dan sumber pangan bagi keluarga mereka. perempuan yang mayoritas hidup dikeluarga petani akan menghadapi masalah yang  semakin berat,karena  selama ini mereka mengandalkan hidupnya dari alam dengan menjalankan fungsi mengumpulkan makanan bagi keluarga, termasuk air, tanaman obat obatan yang cukup bagi keluarga tapi telah  di musnahkan  oleh masuknya perusahaan kapitalis  di desa mereka.

Selain itu, Untuk memuluskan rencana penguasaan pertanian berskala besar kapitalis monopoli internasional bekerjasama dengan pemerintah indonesia membuat seperangkat kebijakan untuk menciptakan ketergantungan petani pada produk dan teknologi  impor yang mahal tidak mampu diakses oleh petani.

Ironisnya  kebijakan ini disambut baik. Tak tanggung tanggung, juru bicara dari korporat pertanian pangan raksasa yakni petinggi dari lembaga yang mengurus pangan yaitu direktur jenderal FAO jacques Diouf. Dia menyatakan akan meningkatan percepatan produksi pangan untuk memanfaatkan teknologi lalu dengan sigap indonesia melalui wakil budiono menanggapinya dalam pidato di konferensi FAO di roma pada november 2009. Itu berarti  indonesia siap memberikan dukungan kepada pemenuhan dunia untuk menjadikan indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Oleh karenanya peningkatan permintaan terhadap bahan bakar nabati yang diproduksi dalam tanah pertanian skala luas dan komersial ( agrofuel) telah menjadi pemicu utama dari naiknya harga komoditas pangan dunia selain dipengaruhi oleh spekulasi harga saham komoditas pangan dan perkebunan maupun monopoli agroindustri.

Melihat situasi semacam ini, dapat dijelaskan bahwa kepanikan krisis pangan dunia, lebih di sebabkan oleh spekulasi dalam rangka mengambil keuntungan dari perdangangan komoditas pangan, hal ini menyebabkan harga pangan meroket hingga masyrakat tidak mampu untuk membeli dan membuat masalah kenaikan harga pangan sama sekali tidak terkait dengan realitas produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun