Mohon tunggu...
Deni Hamkamijaya
Deni Hamkamijaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

penggemar cerpen, novel, juga puisi. kadang suka nulis, kadang suka protes , ingin menjadi orang sabar , sungguh tak mudah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Kehilangan, dan Rasa Ikhlas Itu....

29 Desember 2014   04:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehilangan, boleh jadi bisa menimpa siapa saja. Dan kapan saja. Namun acapkali kita tidak siap , padahal paling sering kita diingatkan ; "Hati-hati ya, jangan sampai hilang.  Hati- hati jalanan licin.

Namun begitulah, seperti pepatah bijak mengatakan ; manusia itu kerap alpa juga lupa. Sehingga seringkali kelabakan ketika kehilangan itu terjadi. Rasa cemas dan gugup begitu cepat tumbuh. Acapkali melongsorkan kesadaran kita dalam mengambil  sikap.

Tentu saja, ketika keputusan diambil saat panik, keputusan itu bisa miring. Tidak ajeg. Masih untung bisa pas.  Atau cuma mencong sedikit. Yang celaka, jika keputusan itu bertolak belakang atau berbeda seratus delapan puluh derajat.

Kesiapan kehilangan, apapun itu. Boleh jadi, memerlukan latihan, tidak ujug-ujug ada dan mengada. Tidak ada jalan pintas. Tentu saja.

Kehilangan, boleh jadi, ujung-ujungnya berada pada kata ikhlas. Ya, ikhlas. Rido. Tak ada pamrih. Ada yang mengatakan kurang tepat atau pas. Boleh jadi. Tapi barangkali kurang lebihnya, seperti itulah. Mungkin,

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun