Mohon tunggu...
Andrian Noor
Andrian Noor Mohon Tunggu... Graphic designer -

Tukang desain online yang suka menulis, illustrasi dan amatir dalam photography. Humoris. https://www.degadoo.weebly.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kebeletmanten(dot)com

6 November 2017   17:51 Diperbarui: 6 November 2017   17:53 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Syahdan (bukan nama orang). Ini bukan cerita dari negeri wayang ataupun negeri dongeng pengantar tidur. Ada sebuah negeri kecil yang berada di sebuah pulau kecil yang tak terlihat di bola dunia, bahkan tak eksis di Google maps. Namanya Negeri Dageland, dengan ibu kotanya bernama Sukagadoo. Kalau melihat luasnya, negeri ini lebih tepat disebut desa. Meski kecil negeri Dageland bisa dibilang lengkap seperti hypermart. Nggak hanya punya pasar tradisional yang berpendingin ruang, tapi juga memiliki taman rekreasi Dooland. Taman hiburan milik seorang juragan yang tak mau disebutkan namanya ini pas banget buat ibu-ibu yang mengajak anak beli sayur ke pasar. Lelah beli sayur bisa langsung main ke Dooland. Di sana ada wahana buat anak, diantaranya wahana memanjat pohon kelapa, lalu ada wahana bercocok tanam, hingga yang paling difavoritkan adalah wahana berkubang bersama kerbau. Selain itu ada bioskop misbar layar alamax yang memiliki fitur 2 dimensi, yaitu alam nyata plus alam ghaib (khusus film horor). Istimewanya khusus film penguji nyali ini hanya diputar pas malam jumat, dan bagi penonton yang tidak kuat bisa melambaikan tangan ke arah kamera infrared. Hehe...

Ah, sudah ngomongin soal desanya...eh negerinya. Kembali ke judul cerita. Jadi di Sukagadooh beberapa hari ini dibuat heboh, oleh si Jaka (bukan nama sebenarnya) yang tiba-tiba meluncurkan situs kebeletmanten(dot)com. Sungguh si Jaka sebetulnya tidak bermaksud menyaingi situs gawat nikahseru(dot)com yang juga pernah muncul di negeri tetangga... Awalnya situs kebeletmanten(dot)com ditujukan untuk para cowok jomblo yang kesulitan mencari jodoh karena kesibukan sehari-hari sebagai generasi millenial, yang dari pagi hingga ke pagi nongkrong di warkop ber-wifi. Saat dibuka kesempatan menjadi member, tiba-tiba balai kota yang menjadi tempat pendaftaran sesak dipenuhi peminat yang membludak. Yang bikin bertambah gaduh, tiba-tiba para ibu-ibu yang jumlahnya tidak kalah banyak datang sambil membawa poster, spanduk, selebaran hingga bambu runcing! Eh nggak...ganti : peralatan masak!

Mereka protes keras pada Jaka (ingat bukan nama sebenarnya) yang di desanya juga dikenal sebagai founder abal-abal(dot)com yang juga pernah membidani kelahiran aplikasi menguber-ojek. Karena gara-gara ide si Jaka ternyata bukan hanya para jomblo yang daftar, pria yang berstatus bapak-bapak pun berminat. Weleh-weleh...

Suasana bertambah gaduh kala sekelompok ibu melakukan sweeping SIM L. Buat bapak-bapak yang kedapatan tidak membawa Surat Izin Menikah Lagi, langsung di sidang ditempat. Bertambah gaduh lagi diantara pendemo ada yang menggelar demo masak untuk memprovokasi ibu-ibu agar membeli kompor baru. Ada yang buka lapak, ada Satpol yang menggaruki lapak, ada copet yang bingung kehilangan dompet, hingga ada juga yang bingung dimana dia bisa mendapatkan kupon dagingnya (ini mah kelewatan). Benar-benar gaduh. Sampai akhirnya pak Kepala Ibu Kota Sukagadooh (yang minta namanya agar tidak dipublikasikan) turun tangan menutup acara dan membubarkan massa.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun