Mohon tunggu...
Inovasi

Menjadi Youtubers Suskes yang Notabene Anak Instagram

9 Oktober 2015   22:53 Diperbarui: 9 Oktober 2015   23:28 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak tahu tentang Instagram maupun Youtube? Semuanya pasti tahu karena perkembangan teknologi yang kian pesat membawa kita untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Sekali kita menggunakan aplikasi itu pasti sangat sulit untuk kita melepasnya. Misalnya saat kita sedang istirahat mengerjakan tugas atau kerjaan selama 5 menit kita pasti meluangkan waktu 5 menit itu untuk memegang gadget kita dan membuka Instagram atau Youtube.

Tapi tak terasa 10 menit bahkan setengah jam pun berlalu padahal kita merasa bahwa kita baru membuka aplikasi itu. Lalu apa yang membuat kita tahan berlama-lama membuka aplikasi tersebut ? Apakah sebenarnya aplikasi tersebut berguna buat kita ? Jawabannya adalah iya aplikasi itu berguna buat kita. Banyak sekali kegunaan aplikasi itu salah satunya adalah mengembangkan kreativitas kita sehingga dari hasil kreativitas itu kita bisa memperoleh penghasilan. Seperti halnya dengan anak-anak pengguna Instagram yang sekarang banyak mempunyai channel Youtube sendiri.

Seperti yang kita tahu bahwa Instagram merupakan media sosial yang sampai saat ini masih banyak penggunanya. Banyak hal yang dapat kita temui di aplikasi media sosial ini seperti kita dapat mengetahui kegiatan artis-artis yang kita kagumi, jual-beli barang bahkan tidak hanya foto yang dapat kita lihat tetapi juga berbagai macam video yang beraneka ragam. Saat ini di Instagram sedang populer dengan yang namanya IndoVidGram. IndoVidGram adalah sebuah akun komunitas dimana komunitas tersebut mengunggah video-video yang kreatif. Di sini anak-anak dapat mengembangkan bakatnya atau bahkan mengembangkan kreativitasnya dengan membuat video yang dapat menghibur pengguna instagram. Dengan hastag #indovidgram semua pengguna dapat melihat berbagai macam video yang sudah dibuat oleh pengguna Instagram.

IndoVidGram ini sebenarnya adalah sebuah singkatan yang kepanjangannya adalah Indonesia Video Instagram. Video yang diupload kebanyakan bertema lucu mulai dari kekonyolan dengan dirinya sendiri bahkan ada juga yang bersama dengan teman-temannya. Lalu diedit dengan simpel kemudian barulah diupload ke Instagram. Sekarang pun bukan hanya video lucu saja yang ditampilkan ada juga tentang musik yaitu mereka yang mempunyai bakat bermain musik ataupun menyanyi, ada juga video tentang cerita romantis, ada juga resep makanan yaitu pembuatan makanan bahkan sekarang sudah ada yang bertemakan rohani. Banyak generasi muda yang berkarya karena termotivasi oleh IndoVidGram ini.

Setelah mereka mencoba untuk membuat video tersebut dan berhasil memenangkan follower yang banyak, maka minat mereka untuk memuaskan kebutuhannya semakin tercukupi. Mereka mengembangkan ide kembali untuk membuat video dan diupload ke Youtube. Dengan promosi akun Youtubenya di Instagram maka orang yang tadinya gemar melihat videonya di Instagram akan gemar juga mengikuti videonya di Youtube sehingga view video di Youtube pun menjadi banyak.

Hal ini dapat dikaitkan dengan teori Uses and Gratification. Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michel Gurevitch dan Hadassa Hass. Teori Kegunaan dan Gratifikasi menghubungkan kepuasan akan kebutuhan pada pilihan terhadap sebuah media yang berada di tangan khalayak (Richard,2008:105). Teori ini menjelaskan bahwa sekelompok orang telah dianggap aktif dan selektif dalam menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi setiap kebutuhannya. Jadi masyarakat yang menentukan mau pilih media yang mana untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat lebih mementingkan kebutuhannya tersebut daripada medianya.

Dalam hal ini masyarakat golongan pemuda-remaja ingin mengeluarkan ekspresinya dengan membuat video lalu masyarakat memilih Instagram sebagai medianya untuk menyalurkan kebutuhannya yaitu mengupload video tersebut agar kreativitas orang itu dapat dilihat oleh semua pengguna Instagram. Ketika para masyarakat tidak merasa cukup puas dalam mencukupi kebutuhannya itu melalui Instagram, masyarakat mencoba mencari media lain yang dapat memuaskan kebutuhannya itu. Di sini masyarakat memilih medianya lagi yaitu Youtube. Jadi dalam hal ini masyarakat memilih Youtube dan Instagram sebagai media dalam memenuhi kebutuhannya itu yaitu agar orang-orang dapat melihat karya yang mereka buat.

Ada beberapa tokoh yang sukses di dunia Instagram yang kemudian melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi lagi yaitu sukses menjadi seorang Youtubers seperti Kevin Anggra, Chandraliow, dan Devina Aureel

Awalnya mereka hanya membuat video kreatifnya yang lucu yang berdurasi 15 detik di Instagram. Sampai saat ini Devina dan Chandra masih menjadi bagian Indovidgram sementara Kevin Anggara yang terinspirasi oleh IndoVidGram akhirnya juga membuat komunitas yang sama seperti IndoVidGram yaitu Schoollegevidgram. Setelah mereka membuat berbagai macam video dan banyak dilihat oleh orang-orang , mereka juga terpikir untuk membuat video yang durasinya bisa panjang dan dimasukan ke Youtube, karena jika di Instagram hanya bisa mengupload video yang berdurasi 15 detik. Dengan followers yang banyak di Instagram dan karena mereka membuat video dengan jadwal yang tetap ( tidak berdasarkan mood) mereka bisa mempromosikan channel Youtube mereka.

Contohnya seperti Kevin Anggara, dia membuat sebuah video yang berdurasi panjang dan diupload ke channel Youtubenya. Di sisi lain Kevin mengedit video yang berdurasi panjang itu menjadi berdurasi 15 detik dengan caption jika ingin lihat full videonya dapat dilihat di channel Youtubenya. Dengan followers yang banyak di Instagram maka Kevin menghasilkan buahnya yaitu viewer video di Youtube Kevin mencapai ribuan bahkan ratusan ribu dengan para penyusubscrice yang bisa dibilang banyak. Begitu juga dengan Devina Aureel dengan Chandraliow.

Jadi sudahkan kalian membuat karya di tahun 2015 ini ? Jika belum ayolah terus berkarya. Jangan takut dengan karya kalian karena kreativitas itu bebas. Namun apabila kalian sudah mencoba untuk membuat video dan sudah mengunggahnya di Youtube ataupun Instagram tetapi followers atau viewer kalian belum banyak, janganlah ragu untuk membuatnya lagi. Dalam hal ini kretivitas kalian pun sedang diuji agar semakin berkembang. Percayalah ketekunan pasti akan membawa keberhasilan karena usaha yang keras itu tak akan menghianati.

Semoga bermanfaat.

Referensi :

West, Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi, Edisi 3. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun