Mohon tunggu...
Defta Agnes
Defta Agnes Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Pancasakti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Pasar Tradisional Menjadi Wujud Modernisasi Diera Digital

28 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 29 Juni 2024   14:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Pasar Tradisional merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli secara langsung, artinya antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi bertransaksi secara langsung dan bertemu secara face to face, didalam pasar tradisional juga para penjual dan pembeli bisa mengadakan tawar menawar. Barang barang yang diperjual belikan berupa kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari hari seperti bahan-bahan makanan ikan, buah, sayuran, daging, telur, pakaian, barang elektronik dan lain-lain. Pasar Tradisional diIndonesia juga salah satu aset budaya yang sangat kaya dan memiliki keunikan tersendiri. Namun, dengan kemajuan era digital yang pesat, pasar tradisional menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dan tetap beradaptasi dengan perubahan zaman yang semakin modern. 

  Perubahan menuju modern ini tidak hanya dilihat dari aspek-aspek baru dalam kehidupan, tetapi aspek-aspek lamapun ikut tergerus arus modernisasi. Salah satu aspek yang tergerus arus modernisasi adalah pasar tradisional. Pasar Tradisional sedang menghadapi tekanan dari pasar modern dan tren belanja online yang semakin populer. Namun, kita juga harus melihat peluang yang ditawarkan oleh digitalisasi bagi pasar tradisional agar tetap eksis dan meningkatkan daya saingnya. Dalam kehidupan modern seperti saat ini, pasar tradisional bulan hanya harus bersaing dengan pasar modern seperti Mall, atau Supermarket, tetapi juga merupakan tantangan berat bagi pasar tradisional itu sendiri. 

  Dalam hal ini, peran pemerintah sangatlah penting untuk mengembangkan strategi yang memungkinkan pasar tradisional dapat bersaing diera perdagangan global. Pasar Tradisional diIndonesia memiliki potensi besar untuk bertahan dan tetap relevan diera digital. Dengan memanfaatkan kemajuan Teknologi, pasar tradisional dapat mengambil langkah-langkah kreatif dan inovatif untuk bersaing dengan pasar modern dan belanja online. Namun, perlu diingat bahwa proses digitalisasi ini juga harus dilakukan dengan hati-hati dan tetap mempertimbangkan identitas pasar tradisional yang kaya dan unik. 

  Secara umum, teknologi adalah sarana untuk mencapai tujuan demi kelangsungan dan kenyamanan hidup masyarakat. Pengadaan teknologi pada pasar tradisional merupakan salah satu upaya untuk menjadikan pasar tradisional mampu membantu mempermudah tujuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan. Teknologi merupakan suatu alat yang dapat membantu untuk mengetahui bagaimana cara menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, meminamilisir suatu permasalahan. Teknologi modern juga mampu mengurangi hambatan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Tetapi tidak dipungkiri pula bahwa keberadaan teknologi baru (modern) juga mengakibatkan efek negatif dalam beberapa aspek lainnya.

  Perlunya strategi pengembangan pasar tradisional agar tetap menjadi pilihan pembeli untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Pengembangan pasar memang tidaklah mudah, revitalisasi pasar memakan biaya yang tinggi. Pasar yang ingin berkembang melalui revitalisasi pasar hendaknya tidak hanya sekedar menghasilkan kemajuan yang nampak dari segi fisik yang nyaman saja. Akan tetapi harus  memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan konsistensinya pada segi respon petugas pasar, monitoring, serta evaluasi program. Dengan demikian dapat tercapai tujuannya dengan efektif dan memuaskan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memanfaatkan platform digital seperti situs web dan aplikasi untuk mempromosikan produk serta melakukan penjualan online melalui e-commerce. 

  Dengan demikian, pasar tradisional dapat menjangkau konsumen secara luas, tidak terbatas pada lingkup lokal saja. Melalui platform ini para pedagang dapat menampilkan keunikan produk mereka dan memberikan informasi yang jelas kepada calon pembeli. Selain itu, media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lain-lain juga dapat menjadi alat pemasaran yang sangat efektif. Dengan memproduksi konten yang relevan, pasar tradisional dapat meninggalkan keterlibatan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih dekat kepada konsumen. Melalui media sosial ini, pasar tradisional dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaannya. 

Referensi 

Ariyani,Nur Indah & Okta Hadi Nurcahyono.(2014). Digitalisasi pasar Tradisional. Jurnal Analisa Sosiologi. 3(1): 1-12 

Wahyudi, Heru. Pasar Tradisional DiEra Digital. Diakses pada 28 Juni 2024.

https://www.kompasiana.com/heru14911/6491205e4addee0256206c62/pasar-tradisional-di-era-digital-adaptasi-atau-kehilangan-identitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun