Mohon tunggu...
DEFRIYANA TRI SHOLIKHATUL ULUM
DEFRIYANA TRI SHOLIKHATUL ULUM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Matematika

Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Matematika di Masa Kejayaan Islam

4 Mei 2022   17:31 Diperbarui: 11 Mei 2022   23:51 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islamic Golden Age atau bisa disebut sebagai Zaman Keemasan Islam bisa juga dikatakan sebagai Zaman Kejayaan Islam merupakan periode di mana dunia Arab secara politik bersatu di bawah satu kepemimpinan yang disebut dengan kekhilafahan. Khususnya di masa kepemimpinan Harun Al Rasyid dan Al Ma’mun yang merupakan khalifah dari Bani Abbasiyah, islam mengalami kemajuan dan kejayaan di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, peradaban, ilmu pengetahuan, sains, dan budaya yang sangat pesat. Zaman Kejayaan Islam terjadi pada tahun 750 M – 1258 M, selama kurang lebih 500 tahun para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan.

Pada masa kejayaan Islam, masjid menjadi central kegiatan masyarakat, tidak hanya untuk beribadah tetapi juga untuk mengkaji ilmu-ilmu pengetahuan yang bersumber dari Alquran. Banyak ilmuwan Islam yang menghasilkan berbagai penemuan-penemuan di bidang ilmu pengetahuan, salah satunya adalah di bidang matematika. Matematika adalah warisan peradaban Islam yang sangat penting untuk dikaji. Beberapa ilmuwan muslim yang berpengaruh di bidang matematika seperti Al Khawarizmi, Abu Wafa al Bawzajani, Al Karaji, Tsabit Ibnu Qurra, dan Ibnu Al-Haitham.

Al Khawarizmi (780 M – 850 M) yang dijuluki sebagai Bapak Aljabar Modern merupakan ilmuwan yang menemukan symbol-simbol bilangan 1 sampai dengan 9, dan angka 0 yang kemudian disebut dengan sistem alghorisme yang mampu memecahkan kesulitan simbolisasi yang masih menggunakan angka romawi. Beberapa buku yang ditulis oleh Al Khawarizmi diantaranya adalah Al-Kitab Al-Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr Wa’l-Muqabbala (The Compendious Book on Caltulation by Completing and Balancing) menjadi dasar dalam pembelajaran aljabar Ilmu Matematika, dan buku berjudul Al-Jam’a wa Al-Tafriq bi Al-Hisab Al-Hindi yang di dalamnya memperkenalkan angka 0.

Selain Al Khawarizmi, ilmuwan muslim lainnya yang berkontribusi dalam bidang matematika adalah Abu Wafa al Bawzajani (940 M – 998 M). Beliau merupakan seorah ahli astronomi dan juga penemu konsep trigonometri sin, cos, dan tan. Jasa beliau dalam bidang trigonometri yaitu mengembangkan fungsi tangen serta menemukan menemukan metode perhitungan trigonometri. Beliau juga dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sinus dan cosinus.

Ilmuwan muslim selanjutnya adalah Al Karaji, beliau adalah ilmuwan muslim di awal abad ke-10. Al Karaji merupakan ahli matematika dan orang pertama yang menggunakan induksi matematika untuk membuktikan teorema binomial (suku dua) dan segitiga pascal. Beberapa buku karya Al Karaji yang berhubungan dengan matematika adalah Al-Badi’ fi Al-Hisab, tentang teori pencabutan akar kuadrat dari sebuah polynomial dengan suatu bilangan yang tidak diketahui.

Zaman kejayaan Islam juga melahirkan ilmuwan yang ahli di bidang geometri, salah satunya adalah Tsabit Ibnu Qurra. Beliau menemukan beberapa penemuan-penemuan penting di bidang matematika seperti geometri analitik, dan juga geometri non-Euclidian. Beliau juga penemu konsep statistika dan terkenal dengan sebutan Father of Statistics. Karya Tsabit Ibnu Qurra yang terkenal di bidang geometri adalah buku yang berjudul The Composition of Ratios (Komposisi Rasio) yang berisi aplikasi aritmetika dengan rasio kuantitas geometri. 

Ilmuwan muslim lainnya yang berjasa di bidang geometri adalah Ibnu Al-Haitham, beliau mengembangkan analitis geometri yang menghubungkan geometri dengan aljabar. Beliau juga menemukan konsep gerakan dan transformasi geometri. Ibnu Al-Haitham memperkenalkan teori dalam bidang persegi. Teori tersebut merupakan teori yang pertama kali dalam geometri eliptik dan geometri hiperbolis. Salah satu karya beliau yang paling terkenal dalam ilmu geometri adalah Kitab Al-Tahlil wa Al-Tarkib.

Beberapa fakta di atas menunjukkan bahwa kontribusi peradaban Islam terhadap kemajuan matematika sangat penting dalam penemuan berbagai cabang matematika di abad pertengahan yang juga merupakan masa kejayaan Islam seperti trigonometri, aljabar, geometri, dan juga penemuan angka 0. Hal itu memberikan wawasan bahwa dalam peradaban Islam, khususnya di masa Bani Abbasiyah, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun