Bukanlah hal yang sulit untuk bisa meraih syurga Alloh yang luasnya meliputi langit dan bumi ini. Banyak kisah-kisah yang kesannya “spele” namun bisa membawa pelakunya kedalam syurga. Hal yang kesannya “spele” inilah yang pernah terjadi di masa Rasululloh Salallahu ‘alaihi wasallam.
Ya.. Hari itu seperti hari-hari biasanya dimana Rasululloh memberikan wejangan kepada para sahabat di masjid yang mereka bangun dengan penuh cinta terhadap Islam. “ Akan dating kepada kalian seorang laki-laki ahli syurga” kata Rasululloh. Sontak mendengar hal itu para sahabat menjadi riuh akibat penasaran siapakah orang itu? Apakah dia orang yang paling berani dalam berjihad? Yang paling banyak shoumnya? Sedekahnya yang paling banyak?
Tak lama setelah itu muncul seorang sahabat Anshar menuju majelis Rasululloh dengan menjinjing sepasang sandal jepit. Para sahabat bertanya-tanya dalam hati apakah ini orang yang Rasululloh ceritakan tadi.
Keesokan harinya Rasululloh kembali mengatakan hal yang sama dan tak lama setelah itu muncul sahabat Anshar yang kemarin. Sahabat semakin penasaran apakah benar-benar orang ini yang Rasululloh ceritakan. Seklilas tidak ada yang istimewa dari penampilan Sahabat Anshar itu.
Keesokan harinya lagi Kembali Rasululloh mengatakan hal yang sama dan lagi-lagi tak lama setelah itu muncul sahabat Anshar yang kemarin datang sambil menjinjing sandal jepit itu.
Adalah Abdullah bin Amr bin Ash, yang paling penasaran sehingga membuat beliau bertekad mencari tahu rahasia sahabat Anshar tersebut hingga Rasululloh tiga kali berturut-turut mengatakan bahwa beliau adalah seorang ahli syurga.
Syasah pun disusun agar Abdullah bias bermalam selama tiga hari di rumah sahabat Anshar itu. “ Aku memiliki persoalan dengan Ayahku, sudikah engkau membolehkan aku bermalam di rumahu selama tiga hari?” tahya Abdullah. “Tentu saja, silahkan” jawab sahabat Anshar itu.
Di hari pertamanya Abdullah tidak menemukan adanya ibadah istimewa yang dilakukan sahabat Anshar itu. “mungkin besok aku akan mengetahui rahasianya. Namun sayang, karena Abdullah tidak menemukan ibadah istimewa yang ingin dia ketahui itu. “Ah, mungkin besok aku akan menemukannya” ujarnya dalam hati.
Namun sayang hingga hari ketiga Abdullah tidak menemukan apa yang dia ingin ketahui dari sahabat Anshar itu. Biangung? Tentu saja Abdullah bingung karena sahabat Anshar itu tidak pernah shoum sunnah, Sholat malam pun tidak, lantunan dzikir juga tidak pernah Abdullah dengar dari lisan Sahabat Anshar itu.
Di hari ketiga itu akhirnya Abdullah menyerah dan mengatakan yang sesungguhnya kepada sahabat Anshar itu bahwa dia tidak pernah bertengkar dengan Ayahnya, Dia hanya ingin tahu apa amalan yang sahabat Ansahar itu lakukan sehingga Rasululloh menyebutnya sebagai ahli surga. “Berilah aku rahasiamu amalan agar aku bisa melakukannya dan menjadi ahli syurga sepertimu” kata Abdullah.
“Aku tidak memiliki amalan yang selain engkau lihat selama tiga hari menginap di rumahku” katanya. Jawaban itu tidak memuaskan Abdullah dan akhirnya minta ijin untuk kembali kerumahnya.
Namun tak jauh melangkah Sahabat Anshar itu memanggilnya . “Benar sekali amalanku hanya yang engkau lihat selama ini, namun ada yang lupa aku ceritakan padamu yaitu sebelum aku tidur kuingat semua orang yang perbuatannya pernah menyakitiku dan aku tidak akan tidur kecuali telah memaafkannya.”.
Mendengar itu Abdullah tersenyum puas karena apa yang ia inginkan akhirnya telah ia dapakan.
Lihatlah , “spele” sekali bukan? Hanya dengan memaafkan semua perbuatan yang tidak menyenangkan kita dan syurga bisa diraih. Namun dengan catatan tidak meninggalkan Ibadah wajibnya. Tertarik melakukan hal “spele” seperti yang sahabat Anshar lakukan??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H