Di era modern ini hampir semua kegiatan sudah menerapkan sistem. Mulai dari pemerintahan seperti sistem e-ktp, di bagian swasta seperti sistem enterprise, bahkan hal sederhana seperti sebuah keluarga secara sadar ataupun tidak sadar sudah menerapkan sebuah sistem dalam menjalankan kegiatannya, misalnya ibu bertugas mengurus rumah tangga, ayah bertugas mencari nafkah, dan anak bertugas untuk belajar agar kehidupannya di masa depan menjadi lebih baik, dan ketiga peran itu dijalankan oleh hampir seluruh keluarga di dunia.
Sumber gambar: yulizarpribadi.blogspot.com
Menurut L. James Havery: 2000 “sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu sama lain”. Dari pendapat Harvery dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem itu saling keterkaitan sehingga semuanya harus berjalan seirama.
Ketika saya berjalan-jalan di Pasar Baru, Bandung yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata No.70, Bandung, Jawa Barat 40181, banyak sekali pedagang dalam metode penjualannya pencatatannya masih acak-acakan, jika terjadi kesalahan masih sulit untuk dideteksi, sampai penulisannya pun masih dalam kertas selembar-selembar. Hal ini berarti kebanyakan pedagang di pasar baru belum menerapkan sistem dalam pelaksanaan penjualannya.
Namun sebuah sistem juga harus didukung dengan sebuah aplikasi untuk memudah sistem tersebut berjalan karena sebuah aplikasi dapat membantu pekerjaan manusia dalam pencatatan maupun dalam pelaporan. Jogiyanto: 1999, berpendapat, bahwa aplikasi itu adalah penggunaan dalam suatu komputer, instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output. Jika pedagang pasar baru sudah menerapkan sistem dan aplikasi bukan tidak mungkin omset yang dapat diraup semakin besar karena aplikasi dapat mengatasi masalah-masalah yang sudah saya tulis diatas.
Apakah sebuah aplikasi benar-benar dapat membantu pedagang di pasar baru? Apakah pedagang pasar baru sudah paham dengan penggunaan aplikasi tersebut? jika dilihat dengan seksama aplikasi yang sederhana dapat dijalankan oleh siapapun dan dengan latar belakang apapun, hanya dengan melihat tutorialnya dengan seksama maka pengguna dapat mengikutinya dengan mudah. Yang jadi pertanyaan apakah pedagang di Pasar Baru mau menggunakannya atau tidak, jika memang pembuat dapat mengkomunikasikannya dengan dapat diterima oleh pedagang maka pedagang akan dengan senang hati menggunakan aplikasi tersebut tapi jika pembuat belum dapat mengkomunikasikan maka pedagang mungkin tidak menggunakannya. Memang disini terlihat seolah-olah semuanya berada di tangan pembuat aplikasi, karena dengan watak pedagang yang tidak mau berubah atau tidak mau menerima perubahan memang susah jika tidak dibarengi dengan komunikasi yang bagus dari pembuat aplikasi bahwa aplikasi tersebut dapat membantu banyak usaha dagang yang dijalankan pedagang di Pasar Baru. Jadi sudahkah pembuat aplikasi mengkomunikasikan karyanya kepada yang membutuhkan?
Ref : Analisis dan Design, Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA
Judul TA : Perancangan Aplikasi Penjualan Tunai dan Kredit pada Pedagang Kain Pasar Baru