Berhari-hari
Kami terus menghirup udara segar
Segera rintik hujan
Jelmaan awan pekat mendarat
Air tergenang
Bebatuan licin
Di atas pondok lahan itu basah
Mengetuk daun lontar yang lusuh
Hujan mengeja namamu
Sebuah lirik rindu
Hanya atma yang mampu mengerti
Tentang rindu yang kau titip
Namamu kubaca
Pada bening putih air itu
Pun embun pagi
Mengisahkan tentang matamu yang sayu
Nonomeo, 22 Februari 2023.
Puisi ini didedikasikan untuk orang-orang yang menciptakan rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H