Pagi yang dingin
Memiliki sifat bagai es
Dataran tinggi ini bertekuk
Pada bayang-bayang awan
Mencium tumit embun pagi
Insan berkelana
Menyusuri lembah aib dan sengsara
Mencari rejeki di pundak waktu
Pun di atas tanah yang basah
Ayam terus berkokok
Burung-burung di udara berkicau
Bunga yang kesepian ditatap bola mata
Saat orang-orang melangkah dalam lapang
Kata-kata masih bisu dalam angan
Sebab dingin merenggut dari dada
Membawa suara hati
Memindahkannya pada pelupuk matamu
Nonomeo, 20 Januari 2022.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI