Mohon tunggu...
Defri Gustiawarman
Defri Gustiawarman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional yang tertarik dengan politik dan sosial-budaya internasional serta perkembangan fenomena didalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perang Rusia - Ukraina: Dinamika Hegemoni dan Pengaruh

5 Desember 2024   19:46 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by: The Atlantic

Latar Belakang Konflik 

     Perang Rusia dengan Ukraina merupakan perang yang cukup menyita perhatian global terutama di abad 21 ini, konflik ini memuncak ketika tepat pada 24 Februari 2022 Rusia melakukan serangan invasi secara penuh dengan dalih untuk melindungi etnis Rusia di timur Ukraina serta mencegah lebih dalam pengaruh NATO di wilayah tersebut. Rusia merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh di dunia dan melihat sejarah Uni Soveit hingga Rusia sekarang memperlihatkan besarnya hegemoni yang timbul bukan hanya kepada kawasan namun juga dunia secara garis besar. Perang yang hadir antara Rusia dengan Ukraina tidak lain merupakan bentuk proteksi kekuatan hegemoni Rusia di kawasan Eropa Timur tersebut, melihat pada status quo politik dan militer Ukraina sekarang sudah lebih condong ke Amerika Serikat hal ini dibuktikan dengan hadirnya upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO yang dimana situasi ini akan sangat membahayakan bagi Rusia melihat dari rivalitas yang ada hingga sekarang. Melihat dari kondisi geografis Ukraina yang dekat dengan Rusia serta bentuk hegemoni Amerika Serikat yang semakin besar di negara kawasan memaksa Rusia untuk bersikap dengan aksi proteksi kedaulatan mereka dengan menghadirkan upaya serangan kepada pihak yang dirasa cukup mengancam. 

Aktor yang Terlibat 

     Perang yang hadir antara Rusia dan Ukraina hingga sekarang merupakan peristiwa yang cukup menyita perhatian global melihat dari intensitas serangan, dampak yang dihasilkan, hingga aktor-aktor yang terlibat didalamnya. Perang Rusia dan Ukraina yang terjadi hingga saat ini menampilkan banyaknya aktor-aktor lainnya yang terlibat dan peristiwa ini. NATO sebagai sebuah pakta pertahanan dan melihat urgensi ketidakstabilan Ukraina memaksa mereka untuk turut terlibat dalam konflik ini, hal ini dibuktikan dari hadirnya upaya bala bantuan yang berasal dari NATO melalui negara anggotanya seperti Amerika Serikat dan lainnya yang memasok alat-alat persenjataan dan pertahanan lainnya yang ditujukan sebagai bentuk bantuan untuk Ukraina dalam membendung serangan yang dialamatkan ke mereka melalui Rusia. (Bryan Frederick dan lainnya, 2022). Uni Eropa sebagai organisasi regional disini pun juga turut terlibat dalam perang ini hal ini dibuktikan terhadap alokasi dana pinjaman hingga pengiriman bala bantuan tentara yang hadir di perang ini. Melihat dari peristiwa ini terjadi hingga dalam kondisi sekarang dapat dengan jelas diperlihatkannya keterlibatan pihak asing dalam upaya untuk menolong dan menujukkan perannya dalam perang Rusia - Ukraina ini. 

Dimensi Geopolitik 

     Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina beberapa tahun kebelakang hingga sekarang ini tentunya berdampak sangat besar terhadap pengaruh dimensi geopolitik dua negara ini sebagai negara hingga kawasan di sekelilingnya. Tingginya intensitas serangan dan peluang pecahnya perang yang lebih besar memaksa negara disekitar Rusia dan Ukraina harus bersiap diri untuk menerima konsekuensi besar yang dapat saja terjadi di kemudian hari. Melihat besarnya pengaruh Rusia di Eropa dan dunia serta keunggulan yang mereka miliki bukan tidak lain gerakan sekecil apapun yang dilakukan Rusia akan mempengaruhi kondisi keadaan global dan geopolitik sendiri. 

     Aksi pelancaran invasi ke Ukraina ini, dalam status quo Rusia telah mengubah tatanan global dan regional dengan berbagai cara yang dilakukan yaitu: Pertama, melihat dari jalannya roda sejarah berfokus pada abad 21 ini Moscow sering kali mengeluarkan kebijakan luar negeri yang berfokus pada pembentukan pusat kekuatan alternatif dalam persaingan dengan kekuatan besar lainnya (Amerika Serikat), hal ini tentunya melihat dari pengaruh hegemoni yang ditancapkan oleh Rusia melalui berbagai instrumen yaitu: kekuatan lunak, kerjasama politik, dan pengaruh diplomatik lainnya. Kedua, terjadinya perubahan arsitektur keamanan Eropa melihat tingginya kuantitas Negara Eropa yang mengonsolidasikan mereka dengan NATO, perang yang semakin tinggi ini memaksa negara seperi Polandia, Jerman dan lainnya bersiap dengan meningkatkan persenjataan diri untuk melindungi negara mereka dari serangan tiba-tiba. Ketiga, hadirnya invasi ini tentunya memberikan penegasan mutlak mengenai sistem internasional yang multipolar didalamnya, melihat tindakan ofensif Rusia dalam melakukan serangan memaksa dunia melihat bahwa kondisi sekarang dimana munculnya kekuatan baru dan sama seimbangnya dengan kawasan besar lainnya yang dapat mempengaruhi sistem internasional ini. (Iliya Kusa, 2022) 

Dampak Konflik 

     Perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat bukan hanya pada dua negara tersebut tetapi juga negara-negara tetangga dan sekitarnya, ketidakamanan kondisi yang terjadi di wilayah konflik tersebut memaksa munculnya berbagai bentuk dampak dan tantangan baru yang dirasakan oleh sebagian negara. Baik Rusia maupun Ukraina merupakan salah dua eksportir kebutuhan vital untuk Eropa dan negara sekitarnya, seperti contoh dalam sektor pertanian gandum dan bunga matahari kedua negara tersebut merupakan salah dua eksportir komoditas ini ke berbagai negara tujuan. Seperti: Tunisia, Mesir, Lebanon, Suriah, dan Algeria yang mengimpor 50% hingga 80% kebutuhan gandum mereka dari Rusia dan Ukraina. Perang ini tentunya berdampak sangat vital terhadap inkonsisten kuantitas distribusi gandum ke negara tujuan dan melunjaknya harga kebutuhan tersebut memaksa negara tujuan eksportir mereka mengalami ketidakcukupan terhadap komoditas utama mereka dan mengalami kelangkaan pangan tersebut. (Iliya Kusa, 2022) 

     Adapun komoditi lain yang cukup terdampak terhadap perang ini yaitu gas dan minyak. Negara Eropa sangat bergantung terhadap impor bahan bakar gas dan minyak ini untuk keperluan hidup dan lainnya, dimana menurut data Eurostat 39% pemasok bahan bakar gas Eropa keseluruhan merupakan Negara Rusia. Dimana perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memaksa hadirnya inkonsistensi distribusi sumber daya gas dan minyak keseantero Eropa yang berdampak terhadap krisis energi di beberapa negara (Jerman, Italia, Polandia, dan lainnya). Perang yang hadir disini memaksa terhambatnya distribusi energi dari timur ke bagian barat Eropa yang merugikan berbagai pihak. Krisis energi yang terjadi di sebagian Eropa ini memaksa negara seperti Jerman dan lainnya berusaha untuk mencari solusi pemanfaatan energi baru hingga mencari importir lainnya yang dapat mencukupi kebutuhan energi mereka. Dampak yang terjadi dari perang ini cukup merugikan baik kedua negara sebagai aktor yang sedang berkonflik hingga negara-negara sekitarnya. (Marc Ozawa, 2022) 

Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun