Mohon tunggu...
Defri Gustiawarman
Defri Gustiawarman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional yang tertarik dengan politik dan sosial-budaya internasional serta perkembangan fenomena didalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontingen Garuda Indonesia, Efektifkah Mereka agar Terciptanya Perdamaian Dunia?

1 Maret 2023   19:07 Diperbarui: 1 Maret 2023   19:12 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu Kontingen Garuda?

Kontingen Garuda atau biasa disingkat KONGA merupakan Pasukan Tentara Nasional Republik Indonesia yang bertugas guna menjaga perdamaian dunia di daerah lain belahan dunia. Seperti yang kita tahu dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat bentuk tujuan Indonesia sendiri yaitu "...ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi..." Dan dengan dihadirkannya Kontingen Garuda ini merupakan salah satu tonggak awal perwujudan misi Indonesia, yaitu turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Pada akhirnya Kontingen Garuda ini memiliki tugas sebagai "Peace Keeping Force" atau disebut juga Pasukan Pemelihara Perdamaian di PBB.

Dalam pergaulan internasional ini setiap negara berusaha untuk menjukkan keterlibatan mereka dalam menanggulanggi permasalahan dunia, tak terkecuali perdamaian dalam konflik. Terlepas dari tujuan bangsa guna menciptakan perdamaian dunia, dengan keaktifan Indonesia sendiri dalam peningkatan perdamaian dunia tentunya akan berdampak baik bagi eksistensi Indonesia di panggung dunia serta akan berdampak pada meningkatnya diplomasi internasional bagi Indonesia.  

Kontingen Garuda ini dibentuk pada 1957 dan pertama kali ditempatkan pada Mesir serta perbatasan Palestina-Israel yang saat itu terjadi konflik di ketiga negara ini. Pelepasan pasukan pertama Kontingen Garuda terjadi pada 8 Januari 1957 dikenal dengan nama KONGA I. Dari 1957 hingga sekarang (2023) terhitung sudah lebih dari 30 Pasukan Kontingen Garuda yang disebar ke beberapa negara konflik, seperti : Mesir, Israel, Palestina, Lebanon, Namibia, Kamboja, Kongo, dll.

Dalam misinya ini Kontingen Garuda bukan hanya sebagai pencegah konflik tetapi juga turut andil dalam membantu penanganan korban, dan bahkan turut andil dalam memperkenalkan budaya dan nilai-nilai Bangsa Indonesia di kancah dunia.

Berhasilkah Mereka dalam Misi Mulia?

Pada Desember 1962 di Negara Kongo terjadi gejolak yang berawal dari pimpinan Moises Tsommbe yang ingin lepas dari Pemerintah Republik Demokratik Kongo yang saat itu dipimpin oleh Presiden Kasavubu. Konflik ini juga berakibat bagi masyarakat sipil yang turut menjadi korban.

Pada saat itu Kontingen Garuda III yang dipimpin oleh Kolonel Kemal Idris turut serta dalam upaya penanggulangan konflik ini, mereka juga turut membantu warga Kongo untuk mengolah masakan Indonesia, membuat kue, serta menyayur daun singkong sehingga enak untuk dimakan. 

Suatu waktu terjadinya serangan yang dilakukan oleh lebih dari 2000 gerilyawan Kongo ke markas Pasukan Garuda, dan dalam kondisi itu hanya terdapat 300 tentara. Setelah baku tembak yang berlangsung cukup lama, dalam operasi kilat itu tentara Indonesia berhasil menahan ribuan gerilyawan serta penyitaan senjata-senjata yang mereka punya. Karena keberhasilan mereka orang-orang Kongo menyebut anggota KONGA III dengan julukan Les Spiritsses atau yang berarti pasukan yang berperang dengan cara yang tidak biasa dilakukan orang.   

Bukti lain keberhasilan Kontingen Garuda ialah bersumber dari Kontingen Garuda/UNIFIL TNI ketika melaksanakan tugas operasi perdamaian guna mencegah kontak senjata antara tentara Israel dan Lebanon di wilayah perbatasan Al Adeisseh yang wilayah itu sendiri merupakan wilayah blue line atau tanggung jawab Kontingen Garuda sendiri. Peristiwa tersebut terjadi pada 2010 dan berhasil dicegah Kontingen Garuda dari serangan Hizbullah di wilayah-wilayah tersebut. Keberhasilan ini sendiri mendapatkan apresiasi dari UNIFIL karena bila bentrokan tersebut terjadi maka akan sangat berbahaya dan memperhambat proses perdamaian yang telah terbangun di selatan Lebanon kala itu.

Ditengah tuntutan negara serta sulitnya medan yang dihadapi, bukti-bukti keberhasilan ini sendiri dapat dijadikan acuan bahwa mampunya Indonesia turut andil dalam penciptaan kedamaian dunia dan pengoptimalan dalam penghambatan terjadinya konflik di dunia. Dengan sudah berpengalamannya Kontingen Garuda selama bertahun-tahun serta optimalnya peran pemerintah dalam mendukung misi mulia ini maka sudah seharusnya kita selaku masyarakat Indonesia turut berupaya untuk mendukung misi Kontingen Garuda guna terciptanya kondisi dunia yang bebas konflik dan tercapainya misi Pembukaan UUD 1945 tentang perdamaian dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun