Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran bahasa nasional yang erat kaitannya dengan nilai-nilai masyarakat. Sampai saat ini pembelajaran bahasa Indonesia masih menjadi mata pelajaran utama di lembaga pendidikan. Peranan Bahasa Indonesia dalam pembelajaran di satuan pendidikan sekolah menengah diharapkan dapat mengimplementasikan profil siswa Pancasila yang berwawasan nilai-nilai kebangsaan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.Â
Tantangan nyata yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah merosotnya nilai-nilai kebangsaan. Nilai keakraban antar bangsa semakin berkurang, dan nilai-nilai kebangsaan seakan kurang mendapat perhatian.Pemahaman mereka nampaknya sempit, sehingga menyebabkan berkurangnya toleransi dan berkurangnya nasionalisme. Dalam keadaan seperti ini, perilaku manusia seringkali  lebih brutal bagi mereka yang mempunyai kesempatan.Â
Padahal, keberadaan Pancasila sebagai landasan bangsa dan pedoman hidup  Indonesia telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari bahaya keruntuhan selama lebih dari 77 tahun. Oleh karena itu,  peran nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat, sangat diperlukan untuk memulihkan profil Pancasila yang semakin terpuruk.Â
Mewujudkan nilai-nilai kebangsaan memerlukan perhatian seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat, keluarga, dan khususnya sekolah. Pendidikan nilai-nilai kebangsaan terjadi ketika seluruh pemangku kepentingan menyadari perannya pada jenjang pendidikan sekolah, termasuk pendidikan menengah.Â
Guru merupakan posisi paling strategis dalam menciptakan profil siswa Pancasila yang menjunjung tinggi pemahaman nilai-nilai kebangsaan. Memasukkannya ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentunya dapat menjadi upaya untuk mendorong terwujudnya nilai-nilai kebangsaan siswa.Â
Hal ini membuktikan bahwa hakikat nilai-nilai kebangsaan merupakan bagian  yang tidak terpisahkan dan penting dari landasan Pancasila untuk memantapkan nilai-nilai kebangsaan peserta didik yang berbakat dan tangguh. Diharapkan kita mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memahami profil pelajar Pancasila yang baik dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan memiliki kemampuan dan kemampuan akademik  yang sesuai. Integrasi tersebut terkait dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang menanamkan nilai-nilai pada muatan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mengedepankan pengalaman belajar di dalam dan di luar kelas untuk profil siswa Pancasila. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi mempunyai empat fungsi:
- sebagai bahasa resmi,
- sebagai bahasa pengantar  dalam dunia pendidikan, dan
- sebagai penghubung di tingkat nasional masing-masing negara. perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan, dan
- instrumen pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
Pembelajaran bahasa Indonesia dikaitkan dengan nilai-nilai kebangsaan, sehingga siswa dapat menanamkan semangat cinta tanah air. Penanaman nilai-nilai kebangsaan pada diri siswa sangatlah penting, seiring dengan semakin terkikisnya wawasan kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, yang terlihat dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku  dalam kehidupan sehari-hari di negeri ini.Â
Bahkan, terjadi tindakan-tindakan yang tidak patut dilakukan  sehingga menimbulkan berbagai konflik, antagonisme, dan perpecahan. Nilai-nilai kebangsaan masuk dalam profil pelajar Pancasila. Profil Siswa Pancasila menjadi dasar untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Pelajar Indonesia adalah pembelajar sepanjang hayat yang berkompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Â
Pernyataan tersebut merupakan rumusan dari Profil Mahasiswa Pancasila. Siswa dengan profil seperti itu adalah siswa yang telah sepenuhnya membangkitkan keenam dimensi komponennya. Aspek-aspek tersebut sederhana dan mudah diingat oleh para pendidik dan siswa Indonesia.Artinya:
1) beriman, beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
2) man