Ruang publik seharunya menjadi tempat yang nyaman untuk kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab, karena ruang publik merupakan menjadi salah satu jalan bagi masyarakat untuk berdialog dengan pemerintah. Pada dasarnya masyarakat tidak serta merta melakukan tindakan yang mengarah pada penghinaan, tujuan masyarakat hanya memberikan pengawasan terhadap pemerintah yang terkadang semena-mena dalam membuat suatu kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, sehingga untuk melancarkan berbagai kepentingan yang dimiliki oleh sebagian kalangan, pemerintah berusaha menghilangkan semua halangan demi memuluskan kepentingannya. Egoisnya pemerintah yang semena-mena dalam menyimpulkan tindakan masyarakat yang hanya ingin suaranya didengar, namun kepentingan pribadi jauh lebih diutamakan ketimbang kemaslahatan umat, walaupun harus mengorbankan nasib rakyat dan memadamkan nilai demokrasi yang telah terbentuk sejak berdirinya negeri ini.
Begitulah wajah Indonesia saat ini, penuh dengan problematika dengan korban terbanyak rakyat dan pelaku utama pemerintah. Bisa dibayangkan jika demokrasi tidak diterapkan, maka praktik seperti politik uang, dinasti politik dan berbagai tindakan yang merugikan masyarakat akan menjamur. Demokrasi tidak akan berjalan stabil jika masyarakat tidak mendukung penuh dan untuk mendukung penuh demokrasi perlu adanya hak kebebasan berekpresi dalam ranah apapun dengan bertanggung jawab. Jika pemerintah dan masyarakat telah menjadikan demokrasi sebagai budaya politik, maka instabilitas negara tidak akan terjadi, negara tidak akan hancur dan pembangunan politik akan berjalan sebagaimana mestinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H