Pengangguran merupakan masalah sosial yang mempengaruhi generasi muda, termasuk generasi Z di Indonesia. Fenomena ini melibatkan ketidakmampuan individu untuk mendapatkan pekerjaan yang layak secara ekonomi dan sosial. Salah satu penyebab pengangguran pada Gen Z meliputi ketidaksesuaian antara keterampilan dan kebutuhan pasar kerja, serta ketidakstabilan Ekonomi Global.
 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa pada tahun 2023 ini, 9.9 juta orang Indonesia berusia 15-24 tahun menganggur dan tidak bersekolah. Dengan kata lain, mereka tiak terlibat dalam aktivitas produktif.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah tentang penyebab utama tingginya angka pengangguran adalah mereka yang masih mencari dan belum kunjung medapat pekerjaan.
"Memang kalau dilihat dari data, pengangguran terbuka kita ini didominasi oleh anak usia 18 sampai 24 tahun. Itu biasanya mereka yang lebih banyak pengangguran karena sedang mencari pekerjaan," ungkap Ida usai rapat kerja (raker) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin (20/5/2024).
Selain belum mendapat pekerjaan, alasan lain tingginya angka pengangguran yang diungkap oleh Menteri Ketenagakerjaan adalah tidak adanya kecocokan antara pendidikan serta pelatihan dan kebutuhan pasar kerja. Hal ini terjadi kepada para lulusan SMA/ SMK Fresh Graduate yang menyumbang jumlah tertinggi dalam angka pengangguran muda di RI.Â
Melihat Fenomena ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) mengatakan, Solusi dari kasus pengangguran yang terjadi pada Gen Z pemerintah akan mendorong pendidikan dan pelatihan kerja untuk terus berorientasi dan melakukan penyesuaian dengan pasar kerja. Ia menegaskan, sinergi antara pendidikan, pelatihan, serta kebutuhan dunia kerja yang terus menerus terjadi.
Ida mengaku, pemerintah telah berupaya untuk menekan jumlah pengangguran terbuka di Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022. Menurutnya, Perpres itu berfokus untuk mengurangi miss-match dalam dunia kerja.
Pada kasus ini pentingnya untuk pemerintah mengatasi tantangan pengangguran Gen Z melalui solusi-solusi yang komprehensif dan berkelanjutan, serta perlu adanya kerjasama antara Pemerintah, Sektor Swasta, Lembaga Pendidikan, dan Masyarakat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H