Mohon tunggu...
Defran arbiyan
Defran arbiyan Mohon Tunggu... Jurnalis - Defran arbiyan

Nama saya Defran arbiyan, sekolah di SMKN 37 Jakarta, kelas 11 boga 4, hobi saya menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosok di Belakang Jendela

18 November 2020   09:39 Diperbarui: 18 November 2020   09:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama saya Defran arbiyan rumah saya di jalan kelurahan pangkalan jati, waktu itu saya sedang melakukan kegiatan seperti. Biasa mengawali hari dengan mandi pagi lalu siap siap untuk berangkat ke sekolah, dan pulang sekolah seperti biasanya, tetapi malam itu saat saya terbangun ketika jam 2 malam ada hal aneh yang mungkin pertama kali saya rasakan

Malam itu saya tidur jam 8 sehabis solat isya dan karna teralu lelah sehabis mengerjakan tugas karna waktu itu saya masih kelas 9 di Mtsn 19 Jakarta dan sehabis mengerjakan rangkuman dari kelas 7 sampai 9 untuk syarat kelulusan

Malam itu saya kebelet pipis dan terbangun di jam 2 malam saya tidak memikirkan apa apa selain pergi ke kamar mandi dan kembali secepatnya ke kamar untuk melanjutkan tidur saya, jadi kamar saya itu di pojok dan harus melewati ruang tamu kalau mau ke kamar mandi

Saat saya pipis, saya menjadi tidak terlalu mengantuk lagi karna kaki saya terkena air, 

Setelah saya pipis saya melewati ruang tamu dan melihat ada sesuatu yang aneh di sana , sebenrnya saya malas memikirkannya karna ingin cepat cepat tidur, tetapi karna penasaran saya coba untuk mendekati sosok aneh itu

Sosok itu ada di belakang jendela ke ke arah luar rumah, awalnya saya kira itu hanya hembusan angin yang membuat hordengnya menjadi bergelombang seperti ada yang bediri di belakangnya, tetapi saya menjadi ragu karna setelah saya menunggu selama 2 menit hordeng itu tidak kunjung rata dan tetap seperti ada orang yang berdiri di belakangnya

Akhirnya saya coba untuk mendekat dan berdiri di belakangnya hordeng itu Masi sama bentuknya seperti tadi, iseng saya coba menepuk hordeng itu dan rasanya saya seperti menepuk pundak orang

Tetapi dari tadi saya lihat tidak ada kaki seseorang di bawah karna hordeng itu a agak mengambang dan tidak langsung emnyentuh tanah

Disitu saya terdiam dan tidak bisa lari saya tau saya takut tapi badan saya seperti tidak bisa di gerakan dan kaku dan sosok itu Masi ada di belakang hordeng jendela sana sampai 1 menit saya menatap sosok itu akhirnya saya bisa mengerjakan kaki perlahan perlahan sampai kamar 

Sesampai di kamar saya langsung tidur di samping Abang saya dan memegang bajunya kuat kuat tetapi saya tidak bisa tidur karna terus memikirkan sosok itu

Saya tidak bisa tertidur sampai subuh dan sampai ibu dan bapa saya bangun saya baru berani beranjak dari kasur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun