Mohon tunggu...
de frag
de frag Mohon Tunggu... -

de

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Para Pekerja dan Buruh Telah Dibohongi Mengenai Keadaan Mereka Sendiri

2 Mei 2012   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengangguran bukanlah akibat tenaga kerja manusia diganti oleh kehadiran mesin-mesin. Ini tidak benar.

Mesin memang bisa menggantikan kerja manusia, tetapi ini tidak membuktikan bahwa pengangguran terjadi akibat teknologisasi proses-proses produksi, kecuali jika kita menganggap bahwa satu-satunya cara untuk meraih pendapatan adalah dengan menjadi seorang pekerja yang bekerja demi upah. Dan ini pun tidak benar.

Sebelum anda menganggap bahwa bekerja adalah menjadi seorang pekerja, kita harus kaji lebih dahulu apa sebenarnya yang memaksa kita menjadi pekerja, sehingga kita tidak mampu memiliki usaha sendiri (berswakarya).

Mengapa tidak kita ganti saja istilah "penganggur" (tuna-karya) menjadi "tuna-swakarya"?

Mengapa tiba-tiba khalayak digolongkan sebagai pekerja atau penganggur, padahal sejarah membuktikan bahwa di masa silam sebagian besar khalayak berswakarya? Benarkah biang keladi pengangguran adalah teknologisasi proses-proses produksi? Salah, di sinilah justru kebohongannya.

Riba adalah satu-satunya penyebab keadaan yang konon disebut sebagai "pengangguran", atau lebih tepat, ribalah satu-satunya penyebab musnahnya berkesempatan untuk berswakarya.

Inti sari bisnis dan usaha adalah perdagangan, yaitu membeli lalu menjual. Selama masih ada orang yang memiliki sesuatu, dan masih ada orang yang ingin memiliki sesuatu, perdagangan akan selalu ada. Perdagangan tidak akan berkurang dengan adanya mesin-mesin, karena mesin tidak memiliki barang dagangan, mesin hanya bisa dijadikan sebagai alat produksi atau untuk aneka kegunaan lain. Para pekerja dapat digantikan oleh mesin-mesin, tetapi pedagang tidak.

Perdagangan tidak bisa dimusnahkan oleh mesin-mesin, namun bisa punah dengan adanya bunga sistem perbankan, yang apapun istilah maupun jenisnya, tetap saja riba.

Tingkat suku bunga bank berfungsi sebagai rintangan yang akan mematikan setiap usaha yang berada di bawahnya, perhatikan gambar dibawah ini

Jika suku bunga bank adalah 10%, maka tak seorangpun akan menanam modal dalam proyek usaha baru apapun yang berancar-ancar akan berbagi hasil sejumlah 6% dari modal; dan bila anda sedang melangsungkan usaha dengan bagi hasil 6%, maka anda akan terpikat untuk melego saja usaha anda dan menimbun uangnya di bank. Dengan demikian setiap usaha yang berada di bawah suku bunga 10% itu akan punah.

Margaret Thatcher dan para pakar moneter menyebut hal itu sebagai "penyingkiran usaha-usaha yang tidak berdaya saing", demi meningkatkan "daya saing" negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun